Kunjungan kerja Perdana Menteri Republik Demokratik Timor Leste (Timor Leste) Kai Ralai Xanana Gusmao ke Lamongan Shorebase (LS) di Kecamatan Paciran/Lamongan ternyata untuk belajar mengembangkan industri perminyakan di negaranya. Dia tertarik dengan LS karena sesuai dengan konsep industri perminyakan yang akan dikembangkan di negaranya.
Dalam sesi jumpa pers, Xanana mengatakan pilihannya untuk belajar ke LS karena memiliki shorebase yang tidak terlalu besar tapi efektif. “Kami (Timor Leste) bukan negara yang besar. Karena itu shorebase yang ingin kami kembangkan tidak perlu besar. Yang penting efektif, seperti yang dimiliki Lamongan Shorebase ini, “ ujarnya saat di Board Room Perkantoran LS, Rabu (27/10).
Selain melakukan kunjungan kerja, saat di LS Xanana juga menyaksikan penyerahan sertifikat kelulusan delapan orang teknisi Timor Leste yang belajar di LS. Sebelumnya, Xanana bersama rombongan juga dipertontonkan demo sea safety training oleh delapan orang dari Timor Leste tersebut di dermaga LS. Mereka mempertontonkan prosedur teknis penyelamatan saat di perairan laut.
“Indonesia (LS) adalah negara pertama tempat kami mengirimkan teknisi untuk belajar terkait pengelolaan shorebase. Selain itu, kami juga telah memberikan beasiswa bidang geologi kepada sejumlah warga kami ke sejumlah negara. Termasuk beberapa diantara mereka kami kirim belajar di Indonesia. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk mengembangkan industri minyak di Timor Leste. Karena ini (perminyakan) penting untuk perekonomian Timor Leste, “ kata dia dengan Bahasa Indonesia yang tidak terlalu lancar.
Di kesempatan itu Xanana juga sempat menyampaikan belasungkawanya terkait sejumlah bencana yang terjadi di Indonesia. Yakni bencana letusan Gunung Merapu dan Gempa serta Tsunami di Kepulauan Mentawai. “Saya selaku Perdana Menteri dan mewakili rakyat Timor Leste menyampaikan belasungkawa pada Indonesia terkait bencana yang terjadi di (gunung) Merapi dan Mentawai, “ tutur dia.
Dalam kunjungan kerjanya itu Xanana didampingi Bupati Lamongan Fadeli, Gubenrur Jatim Soekarwo dan CEO PT Eastern Logistic (operator pelabuhan LS) David Lim. Selain itu Pangdam V Brawijaya juga Mayjend TNI Gatot Normantyo. Tingkat pengamanan di LS saat kunjungan Xanana juga diperketat. Selain pengamanan standar dari LS, juga ada pengamanan dari kepolisian serta TNI. Termasuk satu unit kapal perang TNI AL yang mengamankan perairan di dermaga LS.(arf, Humas Pemkab Lamongan)