Pelecehan di internet atau cyberbully sangat menakutkan bagi para orang tua. Berikut tips dari ahli agar anak terhindar dari masalah itu.
1. Awasi penggunaan foto online anak
Banyak cyberbully mengambil foto anak kemudian memanipulasinya untuk merusak atau mempermalukan. Awasi posting foto anak terutama via ponsel. Konselor pembimbing Medford Memorial School, Anna Maria Scheimfreif mengatakan, â€Å“Matikan fungsi menerima/mengirim gambar ponsel anak karena kebanyakan anak tidak diajari menggunakannya dengan bijak.â€�
2. Awasi penggunaan ponsel anak
â€Å“Cyberbully dipicu penggunaan perangkat komunikasi elektronik,â€� kata Scheimfreif. Orang tua sering kali tidak menyadari hal ini. â€Å“Belikan anak ponsel yang orang tua juga mengerti.â€� Direktur nasional grassroots Parents Television Council, Gavin McKierman menyatakan smartphone adalah masalah unik. â€Å“Orang tua memiliki kesempatan yang sangat kecil mengetahui apa yang terjadi pada anak hingga hal itu menjadi masalah.â€�
Orang tua juga harus proaktif memberikan batas akses internet pada anak.
3. Pilih lingkungan yang mendukung
McKay Hatch berusia 14 tahun tidak menyukai bahasa kasar temannya dan ia membuat â€Å“klub tanpa makianâ€� untuk menghadapinya. â€Å“Mereka adalah korban serangan bully dan pelecehan,â€� kata Kierman. â€Å“Memiliki empat hingga lima teman yang mau membuat klub semacam itu akan sangat membantu.
4. Pembicaraan terbuka
Salah satu cara sederhana mengatasi cyberbully pada anak adalah berbicara dengan mereka. â€Å“Orang tua harus memeriksa irama emosional jejaring sosial anak secara berkala,â€� kata editor situs ‘Raising Digital Kids’ dan pendiri konferensi Kids@Play, Robin Raskin.
â€Å“Orang tua harus menanyakan apa yang terjadi saat mereka online hari ini.â€�
Cara ini adalah cara terbaik memulai pembicaraan terbuka dengan anak.
5. Sewa beberapa ruang pengawasan online
Raskin menyarankan agar sekolah-sekolah membuat peraturan ini. â€Å“Saat anak di-bully, kita jadi tahu hukuman apa yang pantas. Anak saling mempercayai satu dengan yang lain daripada orang tua dan guru,â€� katanya.
6. Buat dan patuhi batas usia
â€Å“Jika usia masih di bawah 13 tahun, tidak boleh bikin Facebook,â€� kata Raskin. Situs semacam ini memang bagus untuk mengembangkan kemampuan jejaring sosial mereka namun usia harus tetap diperhatikan. â€Å“Orang tua harus memberlakukan peraturan tersebut.â€� Segala macam bentuk percakapan harus sesuai dengan usia, tambahnya.
7. Ketahui dengan siapa anak berbicara
Orang tua harus tegas dan berpengetahuan luas. â€Å“Tanya teman anak, orang tua, komunitas sekolah dan komunitas lokal,â€� katanya.
8. Ajari anak tidak berprasangka
Sarankan pada anak agar tidak mengomentari pesan-pesan bernada mendendam. Bantu anak mengatasi bully online dengan tanpa mempermasalahkannya lebih lanjut.
9. Internet untuk selamanya
Raskin mengatakan orang tua seharusnya mengingat bahwa internet dapat menyimpan informasi dalam waktu lama dan anak harus diberi peringatan akan hal itu.
â€Å“Internet bukanlah tempat yang baik untuk bergurau di mana infromasi dalam internet dapat menyebar seperti api membakar hutan".