JENIS stres yang bisa membuat rambut rontok adalah telogon effluvium.  Pada kondisi ini, stres, baik fisik maupun emosional, seperti kematian  anggota keluarga, kehamilan, menjalani operasi, akan menyebabkan rambut  yang sedang tumbuh berada dalam fase beristirahat. Akibatnya, rambut  jadi lebih rapuh dan mudah rontok karena hal-hal sederhana seperti  menyisir rambut atau keramas.Menurut Daniel K Hall-Flavin, MD, psikiatri dari Rumah Sakit St  Louis, AS, pada sebagian orang, stres yang berat bisa memicu kerontokan  rambut yang disebut juga alopecia areeata. Pada kondisi ini, sel darah  putih menyerang folikel rambut sehingga rambut berhenti tumbuh.
“Dalam hitungan minggu, rambut akan rontok. Kerontokannya dimulai  dari sebagian kecil atau bisa langsung banyak sehingga terlihat botak,”  kata Flavin. Selain di bagian kepala, rambut di bagian tubuh lain juga  bisa ikut-ikutan rontok.
Untunglah kondisi kerontokan tersebut sifatnya sementara. “Bila  masalah yang menyebabkan stres itu sudah hilang maka rambut akan kembali  tumbuh,” kata Flavin.
Administrator