Internet   telah membuat  banyak  orang   menjadi “gila”.Ada orang yang lebih    mencintai Internet  melebihi   rasa  cinta kepada pasangannya.Ada juga    orang yang rela tidak   tidur  demi   chating dan browsing.Ada anak yang    lebih memilih  internet   dari  nasi.Dari  orang dewasa hingga anak-anak    memenuhi  warung-warung    internet, setiap  harinya, karena “kegilaan”     terhadap internet.Ini dia ancaman ke 6   Gangguan mental saat kita sedang online di   internet..
1.     Gangguan  kepribadian berupa emosi yang sebentar-sebentar  meledak      di  saat  online – mengamuk karena mudah tersinggung (Online     Intermittent     Explosive Disorder/OIED)
orang    yang mengidap  gangguan ini tampak normal  pada awalnya. Beberapa       hari atau jam  sebelumnya mereka bisa saja  melakukan       pembicaraan-pembicaraan lucu  atau komentar-komentar hangat.  Akan tetapi      beberapa saat kemudian  berubah marah-marah dan mengumpat   disebabkan     sesuatu yang  menyinggung perasaannya.
Kenapakah hal  itu  bisa terjadi di Internet?
*    Kebanyakan dari kita  hanya bisa menahan  hasrat untuk melakukannya  di      dunia nyata,  yang apabila dilakukan  mungkin bisa membuahkan sebuah     tinju   ke  wajah kita.
*    Di  Internet  kebanyakan pengguna menyembunyikan identitas aslinya,        sehingga mereka  dengan bebas mengeluarkan isi hati dan  kemarahannya       tanpa khawatir  reputasinya menjadi jelek.
*   Karena pengungkapan  perasaan dalam  bentuk tulisan sering  terlihat      datar dan tidak  menggambarkan  emosi dengan jelas, seperti  halnya nada      suara, mimik  wajah dan  bahasa tubuh lainnya di saat tatap  muka    langsung,    sehingga orang  cenderung menggunakan kata-kata yang  tajam,    kasar dan    keras untuk  mewakili sebuah perasaan tertentu.
2. Toleransi   rendah terhadap kekalahan dalam forum (Low Forum  Frustration   Tolerance/LFFT)
Digambarkan    sebagai  seseorang yang mencari-cari kepuasan segera  atau       penghindaran dari  rasa sakit dengan segera. Pada awalnya mirip  dengan       perilaku anak  tujuh tahunan yang menginginkan sebuah mainan,  dan   akan     berteriak  dengan menghentak-hentakan tangan dan kakinya agar   segera      mendapatkan apa diinginkannya.
Bagi    orang yang suka   menulis dan melakukan posting, sering kali  merasa      bahwa postingnya   sangat sempurna. penulisnya hampir setiap  waktu      mengecek masuknya   komentar yang baru diberikan pembacanya. Jika   ia     mendapat   komentar-komentar miring penuh kritik, maka dengan  cepat  ia     akan   meluncurkan jawaban yang akan mematahkan tanggapan itu.
Jika     tidak ada yang  memberikan komentar, dia akan mengirimkan        komentarnya sendiri –  mungkin dengan nama lain – untuk meramaikan        tulisannya.
Kenapakah hal  itu  bisa terjadi di Internet?
K
egiatan     itu membuat kita menjadi tidak  sabaran, karena ingin segera       melihat  respon dengan dari pihak lain.  Ketidaksabaran ini meminimalkan        toleransi terhadap serangan yang  menimbulkan ketersinggungan.
3. Munchausen di  Internet – tukang cerita untuk  membangkitkan rasa  kasihan (Munchausen  Syndrom)
suatu    kondisi di mana   seseorang dengan sengaja membuat kebohongan,       menirukan, menambah   buruk suatu keadaan, atau mempengaruhi diri  sendiri      agar sakit  dengan  tujuan diperlakukan seperti orang  sakit.
Kenapa hal itu   bisa terjadi di internet?
Sangat    mudah melakukan  kebohongan dalam  kehidupan nyata, dan sepuluh     kali   lebih mudah  melakukannya di  internet, karena tidak ada seorang   pun     bisa  memeriksa kebenaran  fakta-faktanya
4.     Gangguan kepribadian yang tergoda untuk memaksa orang  lain  pada       saat online (Online Obsessive-Compulsive Personality    Disorder/OOCPD)
Gangguan    kepribadian  jenis ini bisa dijelaskan dengan contoh  kegilaan     akan   tata bahasa.  Ketika orang menemukan suatu kesalahan  tata bahasa      atau  penulisan  kata yang keliru dari orang lain dalam  sebuah  posting      atau  komentar, maka dia langsung menyerang dan dengan   keras       memprotesnya.
Kenapa hal demikian  bisa terjadi di internet?
Dalam    kenyataannya   penderita OCPD merasakan ketakutan yang tidak  logis      terhadap dunia   yang lebih berantakan, lebih kotor dan lebih  kacau      dibanding   seharusnya yang dia pikirkan; sehingga secara cepat   keadaan     menjadi   lebih buruk, dan akan mengalami kehancuran sampai  ada    seseorang    yang  memperbaikinya.
Di    Internet, setelah  membaca setiap komentar-komentar, orang  normal    akan    menderita  nasib yang sama. Tata bahasa yang keliru,  pilihan   kata   yang   tidak  tepat, atau bahasa gaul yang membingungkan,    mendesak anda   untuk    mengoreksinya. Tidak sulit merasakan keinginan    untuk melatih   diri    menggunakan bahasa yang benar
5.    Low Cyber   Self-Esteem (LCSE) atau penghargaan terhadap  diri     sendiri  yang  rendah  (Seperti seseorang yang dibenci setiap orang,    tapi    tidak  ada yang  meninggalkannya)
Di dalam kehidupan nyata  ini disebut merendahkan diri sendiri  atau  perilaku pencarian  perhatian.
Jika    sampai kepada  tingkat ekstrem, hal itu  dapat berubah menjadi   Online     Erotic  Humiliation atau pelecehan  seksual secara online, di   mana      pelecehan menjadi sebuah tindakan  nyata. Sehingga ketika  anda     mengatakan   kepada seseorang agar  melakukan sebuah tindakan  seksual,     mungkin dia   akan menganggap hal  itu penting dan dia  dengan     sungguh-sungguh akan   melakukannya.
Kenapa hal itu   bisa terjadi di Internet?
Pencari    perhatian  mendapatkan apa yang  diinginkannya, dan penghina  diri      sendiri  mendapatkan cukup ketegangan  untuk mengaktualisasikan   dirinya     yang  intropet melalui sinyal-sinyal  yang dikirimnya via   keyboard.
6. Internet  Asperger’s Syndrome
hilangnya    semua aturan   sosial dan empati pada diri seseorang,  disebabkan      tanpa alasan   selain hanya secara kebetulan berhadapan  dengan sebuah      benda mati;   berkomunikasi via papan tombol dan monitor  pada suatu    waktu.
sindrom    ini adalah   bentuk halus dari autisme yang tampak berupa       ketidakmampuan biologi   untuk menunjukkan empati kepada manusia lain,       mungkin disebabkan   ketidakmampuan untuk mengenali isyarat  nonverbal.      Mereka secara   terus-menerus bertingkah aneh dan  mengganggu  disebabkan     mereka  tidak  mengetahui bahwa anda  terganggu. Ada bagian  dari otak     mereka  yang  rusak.
(Beberapa    kasus bunuh  diri yang direkam dengan webcam – yang  sebagian      mungkin  main-main –  dan dipublikasikan di Internet. Untuk  sekarang    ini    mungkin kita  tidak yakin bahwa hal itu benar-benar  terjadi,   tetapi     sebenarnya  hanya masalah waktu.)
Kenapa hal itu   bisa terjadi di Internet?
orang    yang melakukan  semua komunikasi online  mereka menampilkan  perilaku      Asperger  karena mereka ingin memberikan  kesan ada kerugian  yang  sama     pada  diri sendiri. Di dalam hal ini,  ketika kemampuan   melihat  respon  dan    mimik wajah atau ekspresi  nonverbal sudah  hilang,  begitu  juga   dengan   empati. Maka hal yang anda  beritahukan  hanya kepada   orang   yang tidak   ada, karena itu hanyalah   sekelompok kata-kata pada    layar.  Sekelompok   kata-kata kecil yang   tidak berarti.
Nah,tidak    ada larangan  untuk berinternet,akan tetapi  beriternetlah    dengan    sehat,jagalah  diri kita dan keluarga agar  selamat dari sisi     negatif   internet.
jangan     biarkan diri kita dikendalikan oleh  internet,tetapi kitalah  yang       harus mengendalikannya,dengan mengetahui  batasan-batasan dan   bertindak      sesuai kewajaran dan tidak melebihi  batas dalam ber     internet.Terima    kasih .semoga bermanfaat.
Administrator