Perkembangan di bidang teknologi informasi pada Tahun 2008, mengalami perkembangan sangat pesat. Indikasinya, semakin tumbuhnya berbagai layanan di bidang internet baik menyangkut perusahaan penyedia layanan internet (ISP), jumlah pengguna serta berbagai perkembangan baru lainnya termasuk perkembangan blogging.
, Peningkatan populasi pengguna internet di seluruh dunia mencapai 6.676.120.288 penggguna atau naik 305,5 % dari total jumlah pengguna internet tahun 2000 yang hanya 360.985.492 pengguna. Dari jumlah tersebut, pertumbuhan pengguna internet di Asia mencatat kenaikan tertinggi mencapai 39 %, yakni dari 114.304.000 di tahun 2000 menjadi 3,76,181.949 pengguna.
Di sisi lain, perkembangan baru yang melibatkan berbagai usia dan jenis kelamin ini membawa ekses tersendiri dalam trend pergaulan, interaksi budaya dan pemikiran serta interaksi antar individu dan lembaga hingga menimbulkan fenomena tersendiri.
Trend positif dan negatif, silih berganti mewarnai hiruk pikuk kehidupan di dunia maya. Sama seperti di dunia nyata, dunia maya juga memiliki kejujuran, transparansi bahkan termasuk pula income dan bisnis. Tapi di dunia maya juga ada kejahatan, perampokan, penipuan bahkan terorisme serta perang. Jika di dunia nyata ada ledakan peluru kendali, di dunia maya ada ledakan peluru kendali berupa virus Trojan bernama Back Orifice.
Menurut data statistik
Security Watch, angka kejahatan di dunia maya mencapai 207.000 kasus atau meningkat 0.6 persen di banding tahun 2006. Angka ini tentu sangat mengejutkan jika data yang ada menunjukkan bahwa sasaran utama adalah situs-situs e-commerce dan lembaga keuangan lainnya.
Tak hanya itu, eksploitasi seksual yang melibatkan anak di bawah usia, mejadi salah satu keprihatinan tersendiri dampak negatif perkembangan teknologi informasi.
Maraknya kejahatan di dunia maya ini, tentu memerlukan langkah-langkah tersendiri dalam mengantisipasinya. Bedanya lagi dengan dunia nyata, di dunia maya, langkah antisipasi paling ampuh adalah meningkatkan kewaspadaan serta rasa curiga terhadap siapa saja yang menjadi patner, baik dalam pergaulan maupun bisnis. Di dunia nyata, agama Islam misalnya menganjurkan penganutnya untuk berbaik sangka terhadap sesama muslim. Namun, anjuran ini, saya kira kurang pas untuk di terapkan di dunia maya, di mana pergaulan begitu bebas tanpa memandang batas wilayah Negara serta usia. Apalagi, patner yang menjadi lawan bicara, belum begitu kita kenal.
Pengalaman saya, pernah chatting mengaku sebagai cowok dan perah pula mengaku sebagai cewek. Saya dengan mudah bias mengelabuhi mereka, atau bahkan saya sendiri tidak sadar jika saya sedang di tipu juga. Ini adalah satu contoh, di mana internet bisa memposisikan kita sendiri sebagai profil baru sesuai kehendak kita.
Agar lebih rapi dan aman dalam menempuh hidup baru di dunia maya, berikut ini beberapa langkah antisipasi agar terhindar dari kejahatan dan kebangkrutan :
1.
Memiliki banyak email. Memiliki banyak email ini sangatlah perlu terutama dalam menjaga privacy keberlangsungan bisnis bagi para pengusaha serta pejabat publik. Jika hanya punya satu email, resikonya adalah, email tersebut di penuhi spam termasuk resiko di bomber. Kalau ini sampai terjadi, dokumen serta urusan penting lainnya, terancam musnah.
Untuk urusan kantor, perlu ada email khusus yang tidak di publikasikan. Data-data di email khusus ini, perlu di isi sesuai data yang ada, karena menjadi bagian dari urusan resmi. Di samping email khusus kantor, perlu juga memiliki email gaul, email khusus komunikasi blog/situs bagi blogger. Tentang password, tidak perlu di pusingkan karena ada software yang khusus mengatur banyak password bernama
Keepass.
2.
Meningkatkan rasa curiga dalam pergaulan. Curiga perlu di kedepankan jika kita sedang berkenalan di situs-situs chatting seperti frendsister, friendorama, MiRC dan lain sebagainya. Untuk urusan yang ini, janganlah bersikap lugu dan mudah percaya pada lawan bicara. Meski mengaku sebagai cewek, bisa jadi dia adalah cowok serta sebaliknya. Kecurigaan ini perlu semakin di tingkatkan jika mulai masuk pada wilayah keuangan serta seksualitas. Karena berbagai kasus kejahatan di dua hal tersebut, justru di mulai dari chtatting.
Di samping itu, chatting menjadi salah satu media penyebaran virus yang paling efektif di tahun 2008 ini. Patner chatting berpura-pura berkenalan dengan tukar menukar foto. Padahal dalam fotonya tersebut di selipkan virus berbahaya. Rasa curiga perlu juga di terapkan saat kita akan mendowload file di sebuah situs. Bisa jadi, file tersebut juga di sisipi virus.
3.
Menambah pengetahuan tentang kejahatan dunia maya. Langkah ini adalah yang paling penting dari 2 langkah sebelumnya. Karena dengan pengetahuan, kita bisa menhiapakan langkah antisipasinya. Caranya mudah, cukup dengan mengunjungi situs-situs yang membahas kejahatan dunia maya seperti
Dunia Password. Bisa juga dengan berlangganan majalah dan media lainnya untuk sekedar menambah pengetahuan. Celakanya, mata pelajaran pengenalan internet yang di ajarkan di sekolah-sekolah seperti SLTP dan SLTA, tidak menyertakan bentuk-bentuk kejahatan dunia maya. Fokusnya lebih pada keterampilan berinteraksi saja. Padahal, user se-usia mereka masih cukup belia dan lugu dalam menghadapi gelombang kejahatan dunia maya. Bahkan, mereka menjadi korban sejumlah kasus asusila, yang justru di mulai dari interkasi di internet.
Dari pemikiran di atas, bukan berarti dampak positif perkembangan internet di kesampingkan begitu saja. Yang perlu di kedepankan di sini adalah kearifan setiap individu dalam menapaki kehidupan di dunia maya. Dunia maya adalah dunia ketiga di samping dunia nyata dan dunia ghaib. Jadi, perlu ada kearifan tersendiri dalam mengarunginya.