Ulama yang dahulu beragama Hindu ini, mengatakan ia mencintai Alquran tetapi harus membacanya diam-diam saat ia tengah mendalami Islam. Ia khawatir muncul resiko kesalahpahaman jika seorang Muslim mendapatinya tengah memegang kitab suci.
“Saya mencintai Islam. Saya membaca Alquran dan menyadari kehidupan saya sebelumnya tak ada gunanya,” kata dia.
Selanjutnya, ia tergerak untuk menyebarkan Islam kepada siapapun, dengan memimpin lembaga pembinaan mualaf di Masjid Allah Wali dan Madrassa Aisha Taleem-ul Quran.
Melalui lembaga itu, anak-anak diajarkan bagaimana tata cara shalat dan membaca Alquran.
“Alhamudillah saya, telah membimbing 108.000 orang mengucapkan syahadat, tapi apa yang saya lakukan belumlah lengkap lantaran masyarakat seluruh dunia belum menjadi Muslim,” ujarnya.
sumber: republika.co.id