LiputanKami.com - Mobil hybrid boleh jadi masih sedikit digunakan di seluruh dunia, dibanding mobil dengan bahan bakar cair bensin atau diesel. Apalagi di Tanah Air, yang harga per unitnya membuat mobil-mobil itu masih masuk kategori mahal.
Namun, menurut sebuah survei dari Deloitte terhadap 1.500 orang dari segala usia, mereka yang tumbuh dan lahir pada tahun 1977 - 1994 yang kemudian dikategorikan sebagai Generasi Y, disebut cenderung memilih mobil hybrid sebagai kendaraan sehari-hari mereka.
Disebutkan bahwa 6 dari 10 orang pada usia itu lebih memilih mobil hybrid, dan dua persen yang bilang mobil elektrik. Alasan utamanya adalah faktor ekonomis, mengingat masa ini adalah masa ketika mereka baru mulai mandiri atau sedang berkembang, termasuk baru mencari pekerjaan yang layak sekaligus ideal.
"Anak-anak dari Generasi Y ini akan membuat kita menjauh dari mobil berbahan bakar cair," kata Vice Chairman and Automotive Leader of Deloitte Craig Giffi, merujuk pada makna bahwa generasi tersebutlah akan yang membuat mobil hybrid semakin populer.
Dengan 80 juta calon atau konsumen dari mobil hybrid pada Generasi Y, maka bisa jadi mobil yang mengombinasikan kerja mesin bensin atau diesel dan motor elektrik itu akan jadi sesuatu konvensional di masa mendatang.
sumber: otosia.com