Anak-anak paling rentan mengalaminya karena sering tertinggal dan terkunci di dalam mobil, misalnya karena ketiduran. Di Australia, sedikitnya 1.500 anak terjebak di dalam mobil yang sedang kepanasan selama periode November hingga Desember 2011.
"Jika suhu di luar 29 derajat celcius, suhu kabin bisa naik menjadi 44 derajat celcius dalam 10 menit dan menjadi 60 derajat celcius dalam 10 menit berikutnya dan itu sangat mematikan," kata Prof Peter O'Meara dari La Trobe University seperti dikutip dari Indiavision, Kamis (5/1/2012).
Kerusakan otak akibat tertinggal di mobil yang kepanasan menurut Prof O'Meara bisa menyebabkan hilangnya kesadaran. Apabila tidak segera mendapat pertolongan, korban bahkan bisa langsung meninggal dunia terutama jika kerusakannya sangat serius.
Menurutnya, anak-anak lebih rentan mengalami kerusakan otak saat kepanasan karena pada usia tersebut tubuh lebih mudah kehilangan cairan atau mengalami dehidrasi. Jaringan tubuh termasuk otak sangat mudah mengalami kerusakan apabila kadar cairannya berkurang.
"Anak-anak maupun hewan peliharaan bisa meninggal atau mengalami kerusakan otak yang serius jika tertinggal di dalam mobil yang kepanasan meski hanya dalam waktu yang sangat singkat. Kerusakan itu terkadang tidak bisa benar-benar dipulihkan," lanjut prof O'Meara.
Untuk mencegahnya, Prof O'Meara menyarankan tidak meninggalkan anak kecil di dalam mobil. Atau bisa juga selalu mengunci pintu mobil saat sedang diparkir agar anak-anak tidak bisa masuk lalu terjebak di dalam mobil.
sumber : detik