• Jumat, Januari 06, 2012
  • Administrator
Satelit
Jakarta - Astronom Ma'rufin Sudibyo mengingatkan masyarakat Indonesia untuk mewaspadai runtuhan satelit milik Rusia Phobos-Grunt, yang diperkirakan akan jatuh pada 9 hingga 20 Januari 2012.

"Masyarakat jangan sekali menyentuh atau mendekati reruntuhan aneh yang sebelumnya didahului suara menggelegar di langit saat fajar atau sore hari," ujar Ma'rufin, Kamis (5/1).

Ma'rufin menjelaskan saat-saat yang perlu diwaspadai yakni pada saat fajar sekitar pukul 03.00-05.00 WIB atau sore hari sekitar pukul 13.00-16.00 WIB.

"Secara prinsip ada dua bahaya yang perlu diwaspadai yakni bahaya tumbukan dan toksisitas," ujar Ma'rufin.

Dia mengatakan jika reruntuhan lebih dari 200 kilogram itu jatuh dan menimpa rumah, maka akan mirip seperti kasus jatuhan meteor di Duren Sawit pada 2010 lalu.

Kemudian, bahaya selanjutnya adalah bahaya toksisitas karena Phobos-Grunt mengandung senyawa kimia sangat beracun, Dimetil Hidrain, yang jika terkena kulit akan menyebabkan melepuh dan bisa menyerupai luka bakar.

"Jadi kalau masyarakat menemukan reruntuhan satelit itu, jangan langsung mendekat atau memegang. Segera laporkan ke pihak berwenang," imbuh dia.

Menurut dia, semua satelit yang mengalami macet di orbit bumi memiliki resiko demikian, namun Phobos-Grunt memiliki massa yang sangat besar dan bahan toksik sangat banyak maka menjadikan reruntuk satelit ini berbahaya.

"Daerah lintasan jatuhannya hampir di seluruh wilayah Indonesia," tambah dia lagi.

Satelit Phobos-Grunt merupakan wahana yang bertugas melakukan pengambilan sampel tanah dan batuan serta membawa sampel bakteri, tumbuhan dan hewan tak bertulang belakang dan menghabiskan dana hingga Rp1,5 trilliun.

Sejak mengangkasa dari kosmodrom Baikonur pada 8 November 2011 lalu, Phobos-Grunt gagal ke Mars karena macet di orbit Bumi.

sumber : mediaindonesia

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive