• Minggu, Januari 22, 2012
  • Administrator
SD Negeri 1 Menteng Jakarta | Siswa Menulis | Siswa Belajar
LiputanKami.com - Sistem pendidikan, ditambah budaya yang berbeda membuat beberapa guru Australia peserta program Building Relations through Intercultural Dialogue and Growing Engagement (BRIDGE) terkaget-kaget begitu mendapat kesempatan mengajar beberapa minggu di Indonesia.
Meski demikian, mereka bisa cepat beradaptasi dan mengaku banyak menemukan hal menarik yang tidak mereka temui di negara mereka.

"Saya melihat murid-murid Indonesia sangat menghormati guru mereka. Jujur, saya kaget dengan tradisi murid-murid mencium tangan saya sebagai bentuk penghormatan terhadap guru," tutur Emily Sullivan, seorang pengajar dari Our Lady of Sacred Heart College, Adelaide, di Jakarta.

Menurut Emily, yang mengajar selama beberapa minggu di MAN 2 Jakarta, di Australia murid-murid terbiasa menyapa guru mereka dengan cara yang kasual. Tak heran pengalaman pertamanya mendapat cium tangan dari murid-murid Indonesianya sangat berkesan.

Kolega Emily, Laura Brzezinski, juga mengaku kagum dengan tradisi upacara bendera. "Anda menghormati jasa pahlawan dengan berdiri dan memberi hormat selama beberapa menit setiap Senin pagi, itu mengagumkan. Orang Indonesia ternyata menghargai jasa pahlawannya," kata dia.

Bagi Emily dan Laura yang belum pernah berkunjung ke Indonesia sebelum mengikuti program BRIDGE, pengalaman mereka meruntuhkan stereotip tentang orang Indonesia yang selama ini digembar-gemborkan media luar.

Hal senada juga diutarakan Adam Chad, pengajar Canberra Grammar School, yang mengaku sudah sering sekali bepergian ke Bali. Ia mengungkapkan, media Australia selama ini menggambarkan Indonesia sebagai negara yang masih tertinggal, kecuali untuk Bali yang pariwisatanya sudah mendunia.

"Padahal, kalau orang Australia ingin tahu Indonesia yang sebenarnya, mereka harusnya datang ke tempat selain Bali, ke Jawa misalnya. Banyak hal tentang Indonesia yang tidak bisa Anda temui lewat buku atau Internet," ujar pria berambut pirang ini.

Adam sendiri mengaku kagum dengan nilai keluarga yang masih sangat kuat di Indonesia. "Di Indonesia, apapun yang terjadi pada Anda, selalu ada keluarga sebagai support system. Sungguh sesuatu yang tidak bisa sering ditemui di Australia."

Lain lagi cerita Melanie Cross, pengajar Waggrakine Primary School, Geraldton. "Murid-murid Indonesia sangat menyenangkan, mereka antusias! Kalau sudah di depan kelas, kadang saya merasa jadi selebriti," katanya setengah berseloroh.

Menurutnya, anak-anak Indonesia memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, namun tanpa mengurangi rasa hormat mereka terhadap guru. Selain itu, kekerabatan antar mereka juga masih kuat.

"Inilah yang menjadi pentingnya ada kemitraan yang kuat antara Indonesia dan Australia. Saya harap semakin banyak siswa Australia yang tertarik mempelajari Indonesia dan budayanya dengan berkunjung langsung ke Indonesia," harap Melanie.

sumber: vivanews

Related Posts:

  • Ziarah dan Pesta Rakyat Hiasi Peringatan HUT Sampang ke 388Sampang: Memperinggati hari jadi ke-388, jajaran muspida, muspika dan ratusan warga melakukan ziarah ke lima lokasi situs sejarah pelaku berdirinya Kabupaten Sampang, Sabtu (4/2/2012) pagi.Diawali dari makam Raden Kabul di Du… Read More
  • Di Gresik, Cewek Diajari Membuat RobotGresik: Puluhan siswa dari 30 SMP se Gresik, mengikuti pelatihan membuat robot yang diberikan oleh SMK Muhammadiyah 1 Gresik (STM Muhammadiyah Bungah), Minggu (5/2/2012). Selain membuat robot (robotika), juga ada dua kelas la… Read More
  • Beasiswa di STP Trisakti 2012Mau kuliah gratis alias dapet beasiswa? Coba saja kirim lamaran ke Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti.STP Trisakti menyediakan beasiswa penuh hasil kerja sama Yayasan Trisakti dan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemend… Read More
  • Polisi Tasikmalaya Tangkap 96 Imigran GelapTasikmalaya: Polisi menangkap 96 orang imigran gelap asal Afganistan dan Iran yang hendak menyeberang lautan wilayah Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menuju perairan Australia, Sabtu (4/2). Sebanyak 91 … Read More
  • Konflik Undar, Kubu Lukman Dilaporkan PoldaJombang: Konflik dualisme kepemimpinan di Undar (Universitas Darul Ulum) Jombang belum juga usai. Terakhir, Lukman Hakim, yang menjabat sebagai rektor, dilaporkan oleh Forum Dosen Undar dari kubu Rektor Hj Ma'murotus Sa'diyah… Read More

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive