- Kamis, September 08, 2011
- Administrator
- Gaya Hidup
Benarkah masturbasi bisa membuat penis pria semakin besar? Apakah memang cuma wanita yang bisa orgasme berkali-kali?
Dua hal di atas hanyalah beberapa dari sejumlah mitos yang bisa jadi sering Anda dengar. Benarkah mitos-mitos tersebut? Ini dia delapan mitos seks yang semuanya salah, seperti dikutip dari askmen:
Mitos 1: Bercinta Saat Wanita Sedang Haid Tidak Akan Membuat Hamil
Fakta: Kemungkinan wanita bisa hamil setiap bulannya hanya ada beberapa hari yaitu saat masa subur. Masalahnya, tidak cukup banyak wanita yang paham kapan masa subur tersebut. Tak hanya itu, sperma pun bisa bertahan di dalam tubuh wanita selama lima hari. Jadi meskipun bercinta saat sedang haid, seorang wanita masih bisa tetap hamil.
Mitos 2: Cuma Wanita yang Bisa Orgasme Berkali-kali
Fakta: Ada 30% wanita yang bisa merasakan orgasme berkali-kali, namun hanya 10% yang mengalaminya secara teratur. Orgasme berkali-kali ini rupanya juga bukan hanya bisa dirasakan wanita. Beberapa pria pun bisa berkali-kali orgasme tanpa kehilangan ereksinya. Kondisi ini umumnya dialami oleh pria muda.
Mitos 3: Wanita Tidak Akan Hamil, Jika Saat Orgasme, Pria Menarik Penisnya
Fakta: Bercinta tanpa memakai alat kontrasepsi seperti kondom, tetap berisiko membuat seorang wanita hamil. Sebelum ejakulasi, cairan semen yang keluar juga mengandung ribuan sperma yang tentu saja dapat membuahi sel telur.
Mitos 4: Masturbasi Bisa Membuat Penis Jadi Lebih Besar
Fakta: Mitos di atas tidak benar. Meskipun digerakkan dengan cepat, tetap saja gerakan saat masturbasi itu tidak bisa membuat penis semakin besar. Malah masturbasi, jika dilakukan berlebihan, bisa berefek buruk pada pria. Masturbasi yang terlalu sering dapat menyebabkan sperma keluar berlebihan sehingga dapat menyebabkan impoten dikemudian hari. Cek efek buruk lainnya jika masturbasi dilakukan terlalu berlebihan, di sini.
Mitos 5: Makanan yang Dikonsumsi Mempengaruhi Rasa Cairan Semen
Fakta: Mitos ini tidak sepenuhnya benar. Hanya saja beberapa orang percaya dengan menghentikan konsumsi produk olahan susu dan menghindari sayuran seperti brokoli dan asparagus bisa mempengaruhi rasa cairan semen. Beberapa orang lain percaya membatasi makan bawang dan berhenti merokok juga bisa mempengaruhi rasa cairan semen.
Mitos 6: G-spot itu Tidak Ada
Fakta: Pakar pendidikan seks, Dr. Yvonne K. Fulbright, menegaskan memang benar semua wanita punya G spot. Namun tidak semua G spot tersebut adalah titik rangsang seorang wanita.
“Jadi meskipun pria sudah berusaha untuk merangsang G spot tersebut, tapi ternyata bukan di sana titik rangsangnya, itu tidak akan bisa membuat wanita bergairah,” jelas wanita pendiri Sexuality Source Inc itu.
Pakar pendidikan seks itu menyarankan ketimbang pusing mencari G spot, minta pasangan untuk menyentuh titik-titik rangsang lain di tubuh Anda. Usahakan si dia menjelajahi tubuh Anda, sehingga Anda pun akan terkejut sendiri karena ternyata titik tersebut bisa membuat Anda bergairah.
Mitos 7: Wanita Tidak Suka Oral Seks
Beberapa pria merasa wanita merasa terpaksa memberikan pasangannya oral seks. Kalaupun mau melakukannya, hal itu karena si wanita ada sesuatu yang diinginkannya.
Namun kenyatannya, dalam pandangan Dr. Yvonne, beberapa wanita menikmati aktivitas memberikan pasangannya oral seks. Malah aksi tersebut bisa membuatnya bergairah.
Mitos 8: Beberapa Wanita Tidak Punya Klitoris
Fakta: Semua wanita punya klitoris kecuali jika wanita tersebut disunat saat masih bayi. Di beberapa negara, termasuk Indonesia, cukup banyak yang percaya kalau seorang wanita juga harus disunat.
Kalaupun si wanita merasa tidak punya klitoris, hal itu bisa jadi karena klitorisnya sangat kecil. Beberapa wanita juga ada yang sangat sensitif dengan klitorisnya sementara sejumlah wanita lainnya tidak terlalu sensitif.