Sebaliknya Bahrain mampu mencuri satu gol di akhir babak pertama, memanfatkan sebuah serangan balik. Gol yang dicetak Gol Sayed Dhiya ini berawal dari serangan cepat yang dilakukan pemain Bahrain, setelah seorang pemain mereka dilanggar. Sayed yang mendapat bola langsung bergerak cpat di sisi kiri pertahanan Indonesia.
Meski dikawal sekitar 4 pemain, Sayed tetap bisa meloloskan diri, dan melepaskan tendangan keras dari sudut sempit. Penjaga gawang Markus Horison tak mampu menghadang tendangan tersebut.
Di babak kedua, pelatih Wim Rijsbergen melakukan beberapa pergantian pemain. Firman Utina yang selama ini menjadi andalan lini tengah Indonesia, diganti dengan Haryono. Sayangnya pergantian tersebut tak membuahkan hasil.
Beberapa peluang yang dimiliki Indonesia tetap tak mampu membobol gawang Bahrain yang dijaga oleh Sayed Mohamed Jaafar Sabt Abbas.
Bahkan di menit ke-75, Bahrain mampu memperbesar keunggulannya melalui kaki Ismaeel Abdullatif Ismaeel,yang lolos dari jebakan offiside. Gol tersebut tak lepas dari kesalahan lini belakang Indonesia yang membiarkan Ismaeel tanpa kawalan.
Ismaeel yang mendapat umpan terobosan, berhasil memanfaatkannya dengan baik. Tanpa pengawalan, Ismaeel yang tinggal berhadapan dengan penjaga gawang Markus Horison mampu membobol gawang Indonesia.
Ketinggalan dua gol, membuat penonton yang memenuhi Stadion Gelora Bung Karno KEcewa. Mereka pun kemudian melemparkan petasan ke tengah lapangan. AKibatnya wasit pun menghentikan pertandingan.
Setelah dihentikan beberapa lama, wasit akhirnya melanjutakn pertandingan tersebut. Sayangnya di sisa 15 menit terakhir pertandingan itu, tak satupun pemain Indonesia mampu menciptakan gol.
Alhasil hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, kedudukan tetap 2-0 untuk keunggulan Bahrain.