Entah berawal dari mana, suara itu kembali terdengar. Gumaman khusyuk, yang melebur jiwa dan perasaan, mampu membawa kepada kepasrahan. Suara itu seperti zikir ribuan malaikat. Suara yang sangat dirindukan oleh Mur. Dia yakin, penantiannya akan segera berakhir dan para malaikat akan segera menjemputnya.
Mur berlari menuju tanah lapang. Menembus kegelapan. Membiarkan aroma sangit arang dan puing-puing memacu napasnya. Dari jauh, suara-suara itu makin menderu. Mur terus mencarinya.
Apa sebetulnya yang terjadi pada diri Mur? Benarkah suara-suara yang dia dengar itu suara malaikat?
Bersama Dijemput Malaikat masih ada cerita lain yang tetap menggetarkan jiwa.