Directed by: Julian Kemp | Starring: Brendan Patricks, Naomie Harris, Kelly Adams, Cecile Cassel, Jane March, Edith Bukovics, Michael Sheen, Mark Benton | Running Time: 90 minutes | MPAA rating: R

Permasalahan cinta maupun menemukan serta mempertahankan hubungan dengan sosok yang nantinya akan menjadi pilihan partner hidup merupakan salah satu problematika yang kerap dihadapi manusia dalam menjalani masa kehidupannya di bumi dari dulu hingga sekarang dan bahkan besar kemungkinan untuk seterusnya.

Pasalnya, dalam upaya mencari pasangan hidupnya, tidak jarang seorang manusia harus menghadapi permasalahan kompleks, itu masih belum ditambah usaha ekstra yang harus dilakukan untuk mempertahankan agar hubungan bersama sosok yang sudah didapatkan melalui perjuangan yang tidak mudah bisa tetap berjalan dengan harmonis, bahkan jika memungkinkan sampai maut memisahkan. Hal ini disebabkan masing-masing individu memiliki kriteria sosok idealnya sendiri yang tidak jarang kontras berbeda satu sama lainnya.

Namun, apa yang terjadi jika ternyata hubungan itu tidak mampu dipertahankan kelanggengannya dan harus kandas di tengah jalan? Problematika itulah tepatnya yang menjadi tema utama MY FIVE LAST GIRLFRIENDS.

Meski dikaruniai tampang yang lumayan dan profesi yang memungkinkannya bisa pergi melancong ke mana pun ia mau, namun dalam urusan menjalin asmara, peruntungan Duncan (Patricks) sangatlah buruk.

Padahal pria yang usianya di kisaran 30-an ini merasa sudah melakukan berbagai macam upaya, namun semua hasilnya nol besar.

Setelah untuk kesekian kalinya putus, Duncan frustrasi dan berencana mengakhiri hidupnya. Namun, sebelumnya, ia memutuskan untuk 'menelusuri kembali' kisah asmara dengan lima mantan kekasih terakhirnya guna mencari tahu apa yang menjadi penyebab kegagalannya.

Duncan: [writing] Dear Wendy, Olive, Rhona, Natalie and Gemma. I hope you're happy. If that sounds sarcastic, it was meant to. What you've collectively done to me...

Film drama rom-com asal Inggris ini disajikan dengan alur kisah dan gaya yang unik, di mana setelah sang tokoh utama bernarasi, plot cerita mundur ke belakang dan lalu bergerak maju secara kronologis. Film ini juga menghadirkan perspektif cinta dengan cara yang tidak biasa di mana perjalanan asmara sang tokoh dianalogikan menjadi sebuah arena taman hiburan dengan wahana beragam yang masing-masing mewakili situasi hubungan dan problematika yang dihadapi dalam setiap sesinya.(Cinemags/roc)


COMMENT:
Hubungan asmara bukan hanya permainan satu pihak saja, melainkan harus diupayakan oleh kedua belah pihak. Percuma saja jika yang satu berusaha keras, namun yang lainnya sama sekali tidak berusaha. Satu hal lagi, bila sudah menentukan pilihan, terimalah apa adanya, karena jika masih mengharapkan kesempurnaan, jurang kegagalan pasti akan terus berulang.

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive