Pengumuman ini menimbulkan kekhawatiran kalau Twitter akan melanggar batas-batas yang memang sulit dijelaskan. Contohnya, kebijakan ini bisa dipakai untuk mencegah rakyat suatu negara menggunakan Twitter untuk mengumpulkan kekuatan dan menggulingkan kekuasaan. Bukan rahasia kalau kekuatan rakyat yang terjadi di Timur Tengah adalah hasil penggalangan kekuatan melalui Twitter dan Facebook, dan penyensoran mungkin dapat mematikan kebebasan bersuara.
''Kami belum menggunakan kemampuan ini namun jika kami akan menggunakannya, kami akan membiarkan para pengguna tahu. Salah satu dari nilai-nilain inti kami sebagai perusahaan adalah untuk melindungi dan menghormati suara pengguna. Kami akan berusaha transparan dengan pengguna ketika kami akan menggunakannya.'' Demikian pendapat Twitter di blog-nya.
sumber: TeknoUp.com