Menurut Junjie, selama lima tahun berkecimpung di persepakbolaan Cina, dirinya telah menerima uang sogokan atau suap guna mengatur skor atau hasil akhir di enam laga domestik liga Cina antara 2005 dan 2009 serta dua pertandingan persahabatan. Salah satu dari partai friendly tersebut adalah laga antara Setan Merah dan Shenzhen FC di Macau, 23 Juli 1997 yang berkesudahan 6-0 untuk Cristiano Ronaldo dkk. Laga persahabatan lainnya adalah partai antara Sydney FC dan Shanghai Shenghua, 2009.
Selain mengaku menerima suap untuk mengatur skor di laga tersebut, Junjie pun mendapatkan ongkos serupa dari koleganya, Zhou Weixin, untuk mengubah hasil di sejumlah pertandingan lainnya. Selain dituntut melakukan tindakan korupsi sebagai wasit profesional, Junjie pun didakwa terlibat tindak penyuapan sebagai warga sipil.
Sidang tindak korupsi terhadap sejumlah petinggi dan pejabat Cina dimulai pada Senin (19/12) ketika mantan Ketua Liga Super Cina, Zhang Jiangqiang, didakwa telah menerima suap sebesar 260 ribu pound untuk mengatur skor akhir pertandingan. Tak kurang dari 20 mantan ofisial dan wasit bakal menjalani persidangan. Wasit lainnya, Lu Jun, baru akan disidang pada Rabu (21/12) ini.
Persidangan kali ini merupakan bagian dari penuntasan kasus korupsi yang telah merambah dunia olahraga di Cina dan membuat lengsernya sejumlah pejabat teras Asosiasi Sepakbola Cina (CFA). Kabarnya, pejabat CFA secara rutin telah melakukan penyuapan untuk mengatur hasil pertandingan termasuk laga timnas dan liga.
sumber : liputan6