LiputanKami.com - Selain memengaruhi masalah kesehatan secara keseluruhan, kebiasaan merokok atau menggunakan produk tembakau terbukti dapat menimbulkan sejumlah problem kesehatan mulut, mulai dari kanker mulut sampai perubahan warna gigi.
"Merokok dapat membuat gigi dan lidah Anda menguning," kata Thomas Kilgore, DMD, ahli kesehatan mulut dan dekan Boston University Henry M. Goldman School.
Merokok dan tembakau dapat menjadi pemicu munculnya komplikasi kesehatan mulut yang lebih serius seperti penyakit gusi dan kanker mulut. Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana tembakau memengaruh kesehatan mulut, berikut ini adalah penjelasan Kilgore:
Merokok dan kanker mulut
Menurut Kilgore, penyakit kanker mulut adalah kondisi paling serius yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. "Sulit untuk mengatakan berapa besar persentase perokok menimbulkan kanker mulut. Tetapi tingkat kematian mereka cukup tinggi yakni antara 40-50 persen dari semua kasus, dan kondisi ini tidak berubah selama beberapa dekade terakhir," katanya.
American Cancer Society memperkirakan, 90 persen penderita kanker mulut (bibir, lidah, tenggorokan, dan mulut) merupakan pengguna tembakau dalam beberapa bentuk. Risiko menderita kanker mulut terctat enam kali lebih tinggi bagi para perokok ketimbang mereka yang bukan perokok. Sedangkan risiko setiap orang menderita kanker mulut biasanya tergantung pada berapa lama orang menggunakan tembakau atau rokok.
Merokok dan penyakit periodontal
"Merokok tidak menyebabkan kerusakan gigi, melainkan penyakit periodontal. Keropos tulang adalah bagian dari penyakit periodontal. Kondisi ini dimulai dari peradangan gusi dan kemudian tulang penyangga akar gigi menjadi meradang," jelas Kilgore.
Menurut Kilgore, ada dua metode yang dapat dilakukan untuk memperbaiki atau memperlambat perkembangan penyakit periodontal yakni dengan terapi bedah dan non-bedah. Sebuah studi menemukan bahwa kebiasaan merokok telah dikaitkan dengan perkembangan penyakit periodontal sebesar 50 persen.
Penyakit periodontal merupakan penyebab utama tanggalnya gigi pada orang dewasa yang disebabkan infeksi bakteri dan menimbulkan kerusakan gusi, serat perekat dan tulang di sekitar gigi.
Mulut sehat tanpa tembakau
Kebanyakan orang sering berpikir bahwa ada beberapa jenis tembakau yang aman untuk digunakan. Namun Kilgore tidak setuju dengan pernyataan itu.
"Tembakau dalam bentuk apapun memiliki risiko. Sulit untuk mengetahui jenis mana yang berbahaya - apakah tembakau itu dikunyah, dihisap, atau dihirup," ungkapnya.
Intinya, lanjut Kilgore, paparan tembakau secara teratur dalam bentuk apapun dapat membahayakan kesehatan. Kilgore memberikan contoh, "ada sebuah mitos yang mengatakan bahwa mengunyah tembakau memiliki risiko lebih rendah mengidap kanker mulut, padahal itu salah."
Menurutnya, orang-orang yang menggunakan tembakau dengan mengunyah justru berada pada risiko 4-6 kali lebih besar terkena kanker mulut ketimbang orang yang sama sekali tidak menggunakan tembakau. Orang yang menggunakan tembakau tanpa dibakar (rokok) juga berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan gigi dan gigi berlubang karena beberapa jenis tembakau kunyah mengandung gula, dan gula merupakan pemicu utama kerusakan gigi.
sumber : kompas.com