Pernakah anda menyantap hidangan khas etnis Bugis yang sudah dikenal sejak ratusan tahun silam. Di Kota Sidrap, Sulawesi selatan. Anda dapat menyambangi sebuah warung makan yang menyajikan beragam makanan khas Bugis dengan bahan utama bebek. Ya, menu istimewa tersebut bernama “Nasu palekko” atau hidangan bebek cincang.
Sidrap merupakan kota pertanian, karena memiliki lahan persawahan yang luas dibandingkan kota pesisir lainnya di Sulawesi Selatan. Tidak heran, jika muncul variasi kuliner berbahan daging bebek dari Kabupaten ini.
Bagi etnis Bugis, “Nasu palekko” atau hidangan bebek cincang sudah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu, Pasalnya, menu yang satu ini terkadang dijadikan sebagai menu wajib jika warga melangsungkan pesta hajatan.
Proses pembuatan “Nasu palekko” atau bebek cincang, tak berbeda jauh dengan menu masakan bebek pada umumnya, Bebek yang sudah disembelih dikuliti lalu dicincang sehingga ukurannya menjadi kecil, Setelah itu, daging bebek tersebut dicuci bersih dengan air, lalu diberi perasan jeruk nipis untuk menghilangkan bau amis.
Bumbu yang digunakan terdiri dari jahe, bawang merah, bawang putih, sereh, dan sejumlah bumbu dapur lainnya serta garam sebagai penyedap rasa, Kemudian Bumbu-bumbu tersebut dipotong-potong dan digiling hingga halus.
Setelah dihaluskan, bumbu dan daging bebek yang telah dicincang tersebut lalu dimasukkan kedalam penggorengan yang telah diisi dengan minyak yang dibuat dari lemak kulit bebek itu sendiri, Kemudian diaduk bersama bumbu hingga matang.
Ciri khas dari “Nasu palekko” adalah rasanya yang cukup pedas dan memiliki aroma tersendiri. Pasalnya, dalam proses pembuatannya, “Nasu palekko” menggunakan minyak yang bersal dari lemak bebek.
Hidangan “Nasu palekko” mudah anda jumpai di warung-warung yang ada di Kabupaten Sidrap, Sulawesi selatan, Harganya pun tergolong murah, Lima Ribu hingga Tujuh Ribu Rupiah setiap porsinya.