Alat musik kendang jimbe, merupakan alat musik tradisional asal Benua Afrika. Namun tidak banyak yang tahu jika alat musik jimbe, juga dibuat oleh sejumlah pengrajin di wilayah kabupaten Malang Jawa Timur.
Salah satunya adalah Tomi Sasongko, warga Desa Ngebruk, Sumber Pucung – Kabupaten Malang, yang nyaris tidak pernah sepi dari kesibukan produksi kendang jimbe, mulai dari proses pemilihan bahan kayu mahoni, pengukiran, pewarnaan, pemasangan kulit sapi dan kambing, hingga proses finishing.
Untuk membuat kendang, mula-mula batangan kayu Mahoni dibilah menjadi potongan kecil. Potongan kecil kemudian masuk dalam proses pembubutan untuk di bentuk menjadi Kendang untuk kemudian di haluskan dan dipercantik dengan Motif-motif yang lebih cantik dan menarik melalui motif ukir-ukiran seni. Bahan kayu Mahoni dan suara yang khas, ditambah berbagai variasi tampilan ukiran dan pewarnaan etnik, membuat pemasaran terus berkembang pesat.
Menurut tomi, setelah menggeluti usahanya selama 7 tahun terakhir, dengan berbagai cara, kini pasarnya telah mencakup Benua Asia, Amerika, Australia, Eropa dan Afrika. Bahkan khusus amerika dan afrika, merupakan pasar yang paling bagus.
Omzet perbulan di Viola Jimbe Shop, milik Tomi, mencapai 5 ribu buah jimbe, senilai 50 Juta Rupiah perbulan, sangat menggiurkan jika dilihat dari usaha yang berawal dari sebuah hobi.
Usaha ini bisa berkembang terus, sayangnya di saat order dan pasar terus berkembang, kini Tomi mengalami kesulitan dana permodalan.