Menonjolkan santan dan rasa pedas pada setiap masakan adalah ciri ciri khas menu masakan yang tawarkan para pemilik warung sate bulayak di kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Para penjual sate bulayak dapat anda temukan dengan mudah di sudut-sudut kota Mataram.
Dinamakan sate bulayak, karena sate di sajikan bersama lontong khas Lombok yang terbuat dari beras ketan. Lontong khas tersebut bernama bulayak. Di sinilah letak keunikannya, di mana sate yang dijual, selalu dipadukan dengan bulayak, sehingga menjadi satu paket menu yang menggiurkan untuk dicicipi. Ciri khas lain dari ini adalah daging sapi tidak dibuat dari sembarang daging, kecuali daging kelas wahid.
Sementara racikan bumbu, lebih menonjolkan rasa pedas, yang merupakan ciri khas masakan dari Lombok. Caranya dengan menambah porsi cabe keriting, lebih dari sepuluh persen dari takaran biasanya. Bumbu tersebut terdiri dari kacang tanah sangrai tumbuk yang direbus bersama santan serta beberapa bumbu dapur lainnya. Rasa dari bumbu tersebut mirip seperti bumbu kari.
Ternyata, perpaduan rasa pedas dan santan, yang menjadi ciri khas sate bulayak, disukai pembeli. Pada hari libur, banyak yang membeli tidak saja untuk makan di tempat, tapi dipesan untuk dibawa pulang.
Harga manakan ini, hanya sepuluh ribu rupiah perposri, termasuk sudah mendapat satu botol minuman dingin.
Setiap hari, omset penjualan berkisar Lima Ratus hingga Tujuh Ratus Ribu Rupiah, bahkan jika hari libur bisa mencapai satu juta rupiah.