Penelitian dari University of Utah, Salt Lake City, Amerika Serikat (AS), mengumpulkan informasi dari studi sejenis di Eropa, Amerika, dan AS, yang membandingkan kebiasaan minum kopi diantara 5000 pasien kanker dan 9000 lebih orang sehat.
Setelah menghitung kebiasaan merokok, diet, dan minum alkohol, peneliti menemukan bahwa peminum kopi menurunkan resiko terkena kanker mulut hingga 30 persen dibanding yang tidak minum kopi sama sekali.
Kopi menjadi objek penelitian favorit sejak penggemarnya meningkat dan sejumlah studi menunjukkan betapa eratnya hubungan antara kopi dan kanker.
Kanker mulut biasa menyerang pecandu alkohol dan perokok berat. Diet ketat dan terpapar sinar ultraviolet pada area bibir juga menjadi faktor pendukung. Tipe kanker ini rentan diidap kaum produktif dengan setiap tahun menelan korban 1.800 orang.
Gejalanya bisul yang sulit sembuh, bibir mudah berdarah, bercak merah atau putih yang tidak hilang, benjolan di lidah, mulut, atau tenggorokan, sulit mengunyah, menelan, dan nyeri pada area mulut.
Sebelumnya penelitian telah membuktikan efek positif minum kopi dalam jumlah normal dapat memperbaiki kerja jantung dan tekanan darah. Lalu kopi dapat mengurangi resiko terkena kanker pankreas, usus, otak, dan hati.
Dengan takaran yang tepat, empat gelas per hari, kopi tidak hanya nikmat, tapi juga menyehatkan.