Aksi dipusatkan di Bundaran Besar Kota Palangkaraya. Mereka membawa spanduk yang bertuliskan penolakan atas kehadiran ormas tersebut. “Penolakan terhadap FPI bukan karena sentimen agama, tetapi karena selama ini, FPI dinilai identik dengan kekerasan dan anarkisme,” tegas Wakil Ketua Dewan Adat Dayak Kalteng Lukas Tingkes.
Massa juga mendatangi Bandar Udara Cilik Riwut, untuk menghadang kedatangan pengurus FPI. Akhirnya, empat pengurus FPI dari Jakarta yang datang dengan pesawat Sriwijaya Air, tidak jadi turun dari pesawat. Mereka pun kembali diterbangkan ke Jakarta.
Sebelumnya, massa juga sempat melakukan pembakaran tenda dan merusak rumah seorang warga di Jalan Karet, Palangkaraya, yang akan dijadikan tempat menginap keempat pengurus FPI tersebut.
sumber: liputan6.com