DIKUTIP.COM - Salah satu predator terbesar di samudera adalah hiu putih raksasa. Ia mudah dikenali. Warnanya yang terang kontras dengan warna mata yang hitam legam. Belum lagi gigi dan rahangnya yang menebar horor. Hiu ini adalah pengembara. Karenanya, banyak serangan terhadap manusia terjadi. Masalahnya hiu ini suka mendekati permukaan laut dan mengeluarkan kepala dari air. Selain itu, karena hiu tidak punya tangan, well, semua ikan tidak punya tangan, ia menunjukkan keingintahuannya pada sesuatu dengan menggigitnya!
Hiu memiliki indra yang tidak banyak dimiliki hewan lain. Salah satunya adalah ampullae Lorenzini, sebuah katup kecil di kepala hiu yang dapat mengindera listrik. Indera ini membantunya menemukan mangsa yang tersembunyi di dalam pasir. Indera lain adalah jalur lateral untuk mengindera gerakan atau suara di bawah air. Penciuman merupakan inderanya yang paling tajam. Sedemikian pentingnya indera ini hingga ia memakan dua pertiga otaknya. Bayangkan, dua pertiga otak Cuma untuk mencium. Indera lain yang cukup kuat adalah telinga. Telinga hiu mampu melacak suara berfrekuensi rendah. Well, sama seperti anjing di darat. Bisa dikatakan, hiu bukannya memiliki panca indera, tapi sapta indera. Tujuh indera!
Tapi, ada yang lebih horor lagi. Coba lihat foto ini. Itu gigi hiu purba, Megalodon. Kalau giginya aja sebesar itu dibandingkan gigi hiu putih raksasa, mau sebesar apa lagi Megalodon ini?
Perbandingan gigi hiu putih besar dengan ukuran gigi megalodon, hiu pra sejarah. (credit : Jeffrey L Rotman)
Gigi hiu putih raksasa juga aneh. Bila kamu kehilangan gigi depanmu, gigi mu gak bakalan tumbuh lagi, kecuali kamu sekarang masih anak-anak. Namun, bila gigi hiu putih raksasa hilang, maka gigi belakangnya akan maju ke depan menggantikan gigi yang hilang tersebut. Gigi hiu berlapis-lapis. Sepanjang hidupnya, ia kehilangan ribuan gigi. Mungkin kamu bisa beruntung menemukan gigi hiu di dasar laut saat menyelam. Gigi ini selain memiliki bagian ujung yang runcing, juga memiliki bagian halus bergerigi di dasarnya. Bagian ini berfungsi untuk memotong. Bagian tajam berfungsi untuk menusuk dan bagian lebarnya untuk mencabik. Hell, satu gigi merupakan geraham, taring sekaligus gigi seri.
Rahang hiu terbuat dari tulang rawan dan juga berada di bawah tengkoraknya. Saat hewan ini mendekati mangsanya, ia mengangkat moncongnya. Rahangnya menggeser maju menjauhi tengkoraknya. Tujuannya untuk dapat menggigit lebih kuat. Kalau seseorang berada di dekatnya sedang berenang, dan si hiu merasa lapar dan menyangka kamu itu lezat. Well, semua daging mungkin lezat baginya. Kemungkinan ia akan menyerang badanmu, tepat di perutmu dari samping, sehingga tubuhmu bisa terbelah dua. Ouch. 40% kejadian serangan hiu memang di bagian torso (badan). 40% serangan juga di bagian paha hingga ke betis, 23% kejadian kaki juga di serang, 23% lengan, 33% pinggang, 20% tangan, dan 24% kepala. Tapi tidak perlu horor begitu, dalam 128 tahun (1876-2004), hiu putih raksasa baru dilaporkan melakukan 220 serangan, sebagian besar di Pantai Barat Amerika (84 kasus). Di Indonesia belum ada. Terdekat di Australia (41), Selandia Baru (10), Korea Selatan (1) dan Jepang (2). Sisanya Afrika Selatan (47), Laut Tengah (23), Amerika Selatan (3), Meksiko (1) dan Pantai Timur Amerika Serikat (8). Tapi tentu saja, ini Cuma laporan loh. Kira-kira bisa gak kamu melapor kalau sudah ada di mulut hiu?
GO |