Irfan Bachdim kini bukan hanya seorang atlet, tapi juga aktor. Debut akting pertamanya adalah lewat 'Tendangan dari Langit', film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo.
Film ini bercerita tentang perjuangan Wahyu (diperankan oleh pendatang baru Yosie Kristanto), seorang remaja yang tinggal di lereng Gunung Bromo, yang memiliki kemampuan luar biasa dalam bermain sepakbola. Wahyu memiliki cita-cita untuk bermain bersama Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan di Persema Malang, namun ternyata jalan menuju cita-citanya itu penuh dengan rintangan dan halangan.
Irfan dan Kim ikut berakting di film ini, memerankan dirinya sendiri. Berikut petikan bincang-bincang dengan Irfan Bachdim di hari pertama syuting.
Ini pertama kali kamu syuting film layar lebar. Bagaimana rasanya?
Syuting hari pertama saya masih capek, karena baru balik dari London. Pesawatnya sempat delay, dan saya langsung ke lokasi syuting. Tapi saya senang sekali akhirnya saya bisa syuting film ini.
Menurut kamu, apakah akting itu sulit?
Sampai sekarang masih mudah ya, karena ini hari pertama syuting dan tidak ada dialog. Tetapi saya tidak tahu untuk besok-besok, mungkin akan lebih sulit dari sekarang. Yang pasti saya akan melakukan yang terbaik untuk film ini, jadi saya sangat siap. Tidak terlalu sulit, karena peran saya tidak terlalu besar disini. Tidak banyak dialog yang harus saya ucapkan. Saya hanya berperan sebagai diri saya sendiri, bermain bola, hanya itu.
Total berapa hari kamu ikut syuting?
Di Malang saya syuting 3 hari dengan seluruh tim. Di Bromo juga 3 hari.
Apa yang paling kamu nikmati dari proses syuting ini?
Saya sangat menikmatinya karena ini seperti yang saya lakukan biasanya, latihan dan bertanding sepakbola dengan tim saya. Dan kita hanya mengikuti apa yang coach Timo instruksikan, gerakan apa yang harus kami lakukan. Just like my ordinary day.
Hal yang tidak dapat kamu lupakan saat syuting?
Saya bertemu teman-teman baru yang sangat menyenangkan untuk bekerjasama, seperti Maudi, Yosie, Joshua dan teman-teman lainnya. Ini pengalaman baru juga bagi saya. Dan sejujurnya, agak melelahkan bagi saya karena syuting seharian. Saya juga harus banyak menunggu, dimana saya tidak terbiasa melakukannya. Tetapi keseluruhan prosesnya menyenangkan. Pengalaman yang menyenangkan juga. Dan saya sangat penasaran melihat hasil akhirnya.
Bagaimana rasanya syuting di Bromo?
Saya pernah ke Bromo sebelumnya. Cuacanya lebih dingin dari di Malang, dingin sekali. Tetapi saya senang.
Apakah ada kesulitan saat melakukan adegan bermain bola di lautan pasir sampai ke kawah Bromo bersama Kim dan Yosie?
Oh iya! Adegan yang cukup berat. Saya tidak mau melakukannya lagi. Hahaha...
Kenapa?
Karena lokasinya cukup tinggi, dan kita harus memanjat ke atas kawah. Dan saya lumayan takut dengan ketinggian. Tapi karena kepentingan adegan, saya tetap harus melakukannya. Ada adegan juga yang kita harus berlari di Bromo, tetapi itu bukan keahlian saya, jadi saya membiarkan Kim dan Yosie saja yang melakukannya. Dan di atas kawah, walau adegannya saya harus duduk, tetap saja itu mengerikan bagi saya, karena saya bisa melihat ke bawah. Adegan tersebut lebih ke scene yang menakutkan buat saya.
Film ini bercerita tentang perjuangan mengejar kamu. Apa kamu punya pengalaman pribadi dengan hal itu?
Saya rasa hampir semua orang tahu cerita awal saya berkarir di sini. Saya berusaha sangat keras untuk bisa menjadi bagian dalam tim nasional Indonesia, dan saya berhasil mencapainya! Sekarang saya tetap berusaha keras untuk masuk kembali dalam timnas, jadi saya sekarang menentukan goal baru saya, yaitu untuk membela tim nasional Indonesia di Sea Games dan memenangkannya.
Pesan apa yang ingin kamu sampaikan lewat film Tendangan dari Langit?
Saya harap penonton akan terinspirasi oleh film ini. Bukan hanya karena ada saya, tetapi juga oleh karakter Wahyu. Dan, jika kamu punya impian yang besar dan kamu berjuang keras untuk mendapatkannya, yakinlah bahwa impian tersebut akan jadi kenyataan.
---
Tendangan dari Langit diputar di bioskop-bioskop seluruh Indonesia mulai 25 Agustus 2011.
Film ini bercerita tentang perjuangan Wahyu (diperankan oleh pendatang baru Yosie Kristanto), seorang remaja yang tinggal di lereng Gunung Bromo, yang memiliki kemampuan luar biasa dalam bermain sepakbola. Wahyu memiliki cita-cita untuk bermain bersama Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan di Persema Malang, namun ternyata jalan menuju cita-citanya itu penuh dengan rintangan dan halangan.
Irfan dan Kim ikut berakting di film ini, memerankan dirinya sendiri. Berikut petikan bincang-bincang dengan Irfan Bachdim di hari pertama syuting.
Ini pertama kali kamu syuting film layar lebar. Bagaimana rasanya?
Syuting hari pertama saya masih capek, karena baru balik dari London. Pesawatnya sempat delay, dan saya langsung ke lokasi syuting. Tapi saya senang sekali akhirnya saya bisa syuting film ini.
Menurut kamu, apakah akting itu sulit?
Sampai sekarang masih mudah ya, karena ini hari pertama syuting dan tidak ada dialog. Tetapi saya tidak tahu untuk besok-besok, mungkin akan lebih sulit dari sekarang. Yang pasti saya akan melakukan yang terbaik untuk film ini, jadi saya sangat siap. Tidak terlalu sulit, karena peran saya tidak terlalu besar disini. Tidak banyak dialog yang harus saya ucapkan. Saya hanya berperan sebagai diri saya sendiri, bermain bola, hanya itu.
Total berapa hari kamu ikut syuting?
Di Malang saya syuting 3 hari dengan seluruh tim. Di Bromo juga 3 hari.
Apa yang paling kamu nikmati dari proses syuting ini?
Saya sangat menikmatinya karena ini seperti yang saya lakukan biasanya, latihan dan bertanding sepakbola dengan tim saya. Dan kita hanya mengikuti apa yang coach Timo instruksikan, gerakan apa yang harus kami lakukan. Just like my ordinary day.
Hal yang tidak dapat kamu lupakan saat syuting?
Saya bertemu teman-teman baru yang sangat menyenangkan untuk bekerjasama, seperti Maudi, Yosie, Joshua dan teman-teman lainnya. Ini pengalaman baru juga bagi saya. Dan sejujurnya, agak melelahkan bagi saya karena syuting seharian. Saya juga harus banyak menunggu, dimana saya tidak terbiasa melakukannya. Tetapi keseluruhan prosesnya menyenangkan. Pengalaman yang menyenangkan juga. Dan saya sangat penasaran melihat hasil akhirnya.
Bagaimana rasanya syuting di Bromo?
Saya pernah ke Bromo sebelumnya. Cuacanya lebih dingin dari di Malang, dingin sekali. Tetapi saya senang.
Apakah ada kesulitan saat melakukan adegan bermain bola di lautan pasir sampai ke kawah Bromo bersama Kim dan Yosie?
Oh iya! Adegan yang cukup berat. Saya tidak mau melakukannya lagi. Hahaha...
Kenapa?
Karena lokasinya cukup tinggi, dan kita harus memanjat ke atas kawah. Dan saya lumayan takut dengan ketinggian. Tapi karena kepentingan adegan, saya tetap harus melakukannya. Ada adegan juga yang kita harus berlari di Bromo, tetapi itu bukan keahlian saya, jadi saya membiarkan Kim dan Yosie saja yang melakukannya. Dan di atas kawah, walau adegannya saya harus duduk, tetap saja itu mengerikan bagi saya, karena saya bisa melihat ke bawah. Adegan tersebut lebih ke scene yang menakutkan buat saya.
Film ini bercerita tentang perjuangan mengejar kamu. Apa kamu punya pengalaman pribadi dengan hal itu?
Saya rasa hampir semua orang tahu cerita awal saya berkarir di sini. Saya berusaha sangat keras untuk bisa menjadi bagian dalam tim nasional Indonesia, dan saya berhasil mencapainya! Sekarang saya tetap berusaha keras untuk masuk kembali dalam timnas, jadi saya sekarang menentukan goal baru saya, yaitu untuk membela tim nasional Indonesia di Sea Games dan memenangkannya.
Pesan apa yang ingin kamu sampaikan lewat film Tendangan dari Langit?
Saya harap penonton akan terinspirasi oleh film ini. Bukan hanya karena ada saya, tetapi juga oleh karakter Wahyu. Dan, jika kamu punya impian yang besar dan kamu berjuang keras untuk mendapatkannya, yakinlah bahwa impian tersebut akan jadi kenyataan.
---
Tendangan dari Langit diputar di bioskop-bioskop seluruh Indonesia mulai 25 Agustus 2011.