• Kamis, Maret 24, 2011
  • Administrator


Love bird atau burung cinta, kini menjadi primadona bagi para kicau mania. Selain memiliki corak warna cerah yang beraneka ragam, burung cinta juga memiliki suara kicau yang merdu dan cerewet. Burung paruh bengkok yang berasal dari Madagaskar, Afrika tersebut, jika berpasangan, maka tingkah lakunya mirip manusia yang tengah dirundung asmara, karena selalu berduaan memadu kasih, tanpa mau meninggalkan kekasihnya. Karena itulah, dinamakan burung cinta.

Ada beragam jenis love bird, yang diburu kicau mania, diantaranya lutio mata merah, berwarna dasar kuning, kepala oranye dan berparuh merah. Kemudian love bird jenis blorok yang warna dasarnya mirio lutio mata merah, tetapi berbulu semu-semu hijau, kuning dan biru.

Kedua jenis love bird ini, paling populer dan banyak diburu kicau mania. Bahkan, harga jualnya juga relatif mahal. Untuk lutio mata merah, harga anaknya saja mencapai 3 Juta Rupiah. Sementara yang dewasa bisa laku hingga 6 Juta Rupiah perpasang. Love bird jenis blorok, harga jual anaknya mencapai 4 Juta Rupiah, tetapi setelah dewasa bisa laku terjual 7 Juta Rupiah per pasang.

Mahalnya harga jual jenis burung yang selalu berpasangan ini, disebabkan tingginya permintaan, tetapi sangat sedikit yang berhasil membudidayakannya.


Untuk membuahkan hasil maksimal, perlu di buatkan kandang penangkaran berkotak-kotak sepeti ukuran panjang lebar 150 CM dan tinggi 300 CM. Cara ini akan mempermudah perawatan karena tidak repot lagi untuk memindahkan masing-masing media pakan.

Kendala budidaya love bird adalah sifatnya yang suka berkelahi untuk memperebutkan pasangannnya dan dalam memperbutkan tempat untuk bertelur.

Subino, salah seorang pembudidaya love bird, asal Kelurahan Randu Agung, Kecamatan Kebomas Gresik, Jawa Timur mengatakan, masih jarang warga yang menggeluti love bird, meskipun permintaan pasar relatif tinggi, sehingga harganya relatif mahal pula. “Padahal, ini bisnis sangat menggiyurkan yang jarang di lirik orang”, ujar Subino

Semula Subino memasarkan love bird produksinya ke Surabaya dan kota-kota besar lainya, tetapi sekarang tidak lagi, karena produksi terbatas. Bahkan, para pecinta burung cinta, kini langsung datang ke rumah tinggalnya yang dijadikan pusat penangkaran.(86)

Related Posts:

  • BANGGA MEMAKAI BATIK BUATAN SENDIRI, NAMUN ‘OGAH’ JADI PEMBATIKAda rasa bangga terbersit di wajah para siswa SMA Negeri I Kebomas kala mereka menampilkan busana batik yang dikenakannya. Bak seorang Peragawati Vivi Zampramida, Vony Ayuningtyas, Suci Nurafika, Ayu Wandira, Thomas Pradeni d… Read More
  • BATIK GORGA, IKON BARU KHAS BATAKJika di lihat sepintas, suasana di bengkel kreasi milik Nur Cahya Nasution, di Jalan Bersama, Gang Musyawarah, Medan Tembung Kota Medan Sumatera Utara, tidak ada bedanya dengan bengkel kerajinan batik di beberapa daerah lainn… Read More
  • SEMPAT MATI SURI BATIK LABAKO KEMBALI MENGGELIATBatik labako merupakan batik dengan ciri khas bermotif daun tembakau, batik tulis khas kabupaten Jember Jawa Timur yang sebelumnya sempat menghilang, kini sudah mulai diminati lagi pasca pengakuan Unesco. Setelah batik ditet… Read More
  • KLOMPEN BATIK YANG CANTIK DAN ELEGANKlompen atau sandal yang terbuat dari kayu merupakan alas kaki warisan leluhur yang harganya sangat murah. Biasanya, klompen sering di gunakan di dapur atau untuk shalat, karena strukturnya yang kuat dan agak tinggi.Dengan s… Read More
  • MENDULANG DOLLAR DARI KERAJINAN GELAS BATIKSekilas, gelas-gelas yang terpajang di rumah Artika Sawita di Perum Fajar Indah kota Solo tersebut memang tidak berbeda jauh dengan gelas yang selama ini di pakai di rumah. Namun, setelah di perhatikan lebih seksama, gelas-ge… Read More

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive