• Minggu, November 14, 2010
  • Administrator
Onani merupakan salah satu perilaku seksual yang sering dilakukan bila seseorang tidak mampu menahan dorongan seksualnya. Karena kurangnya informasi, ada banyak mitos salah yang beredar mengenai onani dan masturbasi salah satunya menyebutkan perilaku seksual ini menyebabkan kemandulan.



Apabila onani menjadi kebiasaan dan dilakukan cukup sering, memang akan berakibat kemandulan sementara. Menurut dr.Maya Trisiswati, agar dapat membuahi sel telur, sel sperma perlu dimatangkan terlebih dahulu.

"Butuh 72 jam bagi sel sperma untuk matang. Jika sering-sering dikeluarkan lewat onani maka spermanya tidak bisa matang dan tidak bisa membuahi," kata dokter yang menjadi Kadiv Akses dan Layanan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia.

Karena itu bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan, sebaiknya onani atau pun hubungan seksual sebaiknya tidak dilakukan setiap hari supaya sel spermanya bisa matang.

Dr.Maya menambahkan, secara medis tidak ada dampak buruk dari melakukan onani. "Sepanjang dilakukan dengan tangan yang bersih dan tanpa alat, boleh-boleh saja melakukan onani atau masturbasi. Ini lebih sehat daripada berganti-ganti pasangan," urainya dalam sebuah acara workshop mengenai kesehatan seksual dan reproduksi di Bandung beberapa waktu lalu.

Meski tidak berdampak secara medis, namun dr.Maya mengingatkan dampak psikologis dari kebiasaan melakukan onani. Bila menjadi kebiasaan dan kemudian ketergantungan, perilaku ini bisa memengaruhi perkembangan otak. "Yang akan berkembang pesat adalah otak yang mengarah pada kesenangan, sehingga bisa mengarah pada perilaku obsesif kompulsif," katanya.

Terlalu sering melakukan onani atau masturbasi juga menunjukkan ketidakmampuan kita mengendalikan dorongan seksual, yang berarti pikiran kita lebih banyak dipenuhi oleh hal-hal yang bersifat erotis.


BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive