• Kamis, Februari 18, 2010
  • Administrator



Pohon kelapa merupakan pohon yang semua bagian dari pohonnya mempunyai nilai guna. Dari akar sampai daun, pohon kelapa dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan serabut kulit buah kelapa untuk diolah menjadi berbagai produk.

Dengan sedikit kreatifitas dan kepedulian terhadap lingkungan, Asroni warga Desa Jabalsari Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, memanfaatkan limbah kulit kelapa menjadi aneka kerajinan bernilai ekonomis tinggi. Bahkan, hasil kerajinannya seperti keset, diminati konsumen dari berbagai daerah di Indonesia.

Membuat keset sabut kelapa sebenarnya tidaklah sulit. Sabut-sabut kelapa yang di kupas, dijemur untuk selanjutnya digiling dalam mesin agar kandungan airnya hilang sehingga mudah di cabut seluruh serat-seratnya. sebab, serat-serat inilah yang kemudian dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan keset.

Proses selanjutnya adalah memilin serabut menjadi seutas tali. Tali yang telah terbentuk kemudian dianyam menjadi keset beraneka ukuran dan jenis. Meski sederhana, namun kualitas keset limbah sabut kelapa ini tidak kalah dengan keset olahan pabrik. Apalagi, produksi keset warga Jabalsari ini tidak mudah luntur jika terkena air. “Keset sabut kelapa tidak akan luntur warnanya”, ujar Asroni, pengrajin sabut kelapa.

Usaha membuat keset ditekuni Asroni sejak tahun 80-an, selain memanfaatkan limbah yang banyak di sekitar rumahnya, usaha ini mampu menghasilkan keuntungan besar. sebab untuk membuat satu produk keset kecil panjang 50 centimeter hanya dibutuhkan 10 biji sabut kelapa yang dibeli hanya 150 rupiah per bijinya.

Dengan kreativitasnya dan dibantu belasan karyawan, Asroni mampu menghasilkan 30 hingga 70 potong keset. beragam produk pun ditawarkan mulai keset untuk perkantoran maupun untuk rumah tangga .

Kerajinan keset sabut kelapa asal jabalsari ini pun sudah terkenal di seluruh pelosok Indonesia. Setiap bulannya puluhan ribu potong keset pesanan dari Sumatera, Kalimantan, Bali hingga Papua terus mengalir.

Harga kerajinannya pun sangatlah murah, setiap keset dijual mulai harga 4.500 hingga ratusan ribu rupiah tergantung ukuran dan coraknya.

Kepedulian terhadap lingkungan seperti yang di lakukan Asroni ini, ternyata juga mampu membuka lapangan pekerjaan bagi ibu-ibu disekitar rumah Asroni untuk menambah penghasilan rumah tangga. (86)

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive