- Senin, September 12, 2011
- Administrator
- TEKNOLOGI
London – Ilmuwan mengaku makin memahami badai unik yang menggelegar di planet terbesar di semesta, Yupiter. Badai ini telah menggelegar selama 200-230 tahun. Seperti apa?
Menggunakan gambar panas yang dikumpulkan dari teleskop 5 meter, Jet Propulsion Laboratory (JPL) berhasil mengesktrak informasi terbaru mengenai struktur badai tersebut.
“Gambar ini merupakan gambar detail pertama bagian dalam badai terbesar di tata surya,” ujar ilmuwan riset senior di JPL.
Gambar dari Very Large Telescope di Chile, teleskop Gemini Observatory di Chile dan teleskop Subaru di Jepang ini menunjukkan, bagian pusat berwarna merah-oranye planet ini memiliki suhu -13 sampai -15 Celsius dibanding lingkungan sekitarnya.
Tak hanya itu, di bagian lain Yupiter, perubahan suhu yang terjadi cukup untuk mengubah kecepatan angin dan mempengaruhi pola awan pada sabuk dan zonanya.
“Pertama kalinya kami bisa mengatakan adanya hubungan intim antara kondisi lingkungan dengan warna asli Great Red Spot,” ujar penulis utama studi, Leigh Fletcher, dari JPL.
"Sayangnya, meski kami bisa menghitungnya, kami belum yakin bahan kimia atau proses mana yang menyebabkan warna itu namun kami yakin hal ini terkait perubahan kondisi lingkungan di jantung badai," tutupnya seperti dikutip Dailymail.