Randy Vickers, Direktur sebuah tim yang dibentuk untuk menghadapi keadaan emergency akibat serangan komputer (CERT), mundur sejak Jumat kemarin.
Seperti dikutip dari CNN, mundurnya Vickers diketahui dari email Departemen Keamanan Dalam Negeri AS ke salah satu media. Namun, dalam email tersebut tidak disebut jelas alasan mundurnya Vickers.
Posisi Vickers akan diisi oleh deputinya, Lee Rock. Sebelumnya, Vickers telah menduduki Direktur CERT sejak tahun 2009.
Mundurnya Vickers ini berlangsung setelah banyaknya serangan terhadap sejumlah situs instansi resmi AS. Antara lain, Pentagon, Senat, dinas intelijen CIA, dan biro investigasi federal atau FBI.
CERT yang berbasis di Washington memang bertanggung jawab untuk mengatasi serangan terhadap jaringan komputer pemerintah. Ini termasuk jaringan komputer di Senat dan Pentagon.
Wakil Menhan AS William Lynn mengungkapkan di awal bulan ini salah satu intelijen asing berhasil mencuri 24.000 file komputer dari penyuplai data untuk Pentagon, yang merupakan Kementerian Pertahanan AS. Ini merupakan serangan cyber terbesar terhadap instansi di AS.
Aktivis hacker yang tergabung dalam Anonymous dan LulzSec diduga menjadi biang kerok serangan cyber ini. Dugaan ini bermula dari tekad intelijen AS menghancurkan dua kelompok hacktivist, yang memang populer setelah melakukan sejumlah serangan cyber di seluruh dunia.
Setidaknya 16 anggota Anonymous ditangkap pada pekan lalu, sebagai bagian dari investigasi. Dua remaja Inggris, Ryan Cleary (19 tahun) dan pemuda 16 tahun yang belum diketahui namanya, telah ditahan beberapa waktu lalu atas tuduhan sejumlah serangan cyber.
Remaja 16 tahun yang belum diketahui namanya itu dikenal di dunia online dengan nama "Tflow". Dia berasal dari London bagian selatan, yang kini telah dilepas dengan jaminan.