Limbah kayu gergaji ternyata bisa digunakan sebagai media untuk membudidayakan jamur. Warga desa Wadungasih Buduran-Sidoarjo Jawa Timur, sukses menggunakan limbah kayu mebel yang telah di gergaji sebagai media budidaya jamur.
Dengan berbekal pengumpulan limbah kayu dari sejumlah perusahaan mebel kayu, warga desa mula-mula mengemasnya dalam bungkusan plastik yang kemudian disimpan di gudang rumah.
Serbuk kayu gergaji ini disiram air setiap hari hingga membusuk dan kemudian muncul jamur kayu. Jamur ini bisa diolah menjadi aneka ragam jenis makanan .
Meski dilakukan melalui proses yang cukup sederhana, namun hasil dari budidaya jamur ini, warga mendapatkan keuntungan yang cukup memuaskan .
Untuk satu lonjor jamur saja bisa dijual senilai 2.500 Rupiah. Padahal sekali panen, warga bisa menjual sekitar 1000 log dengan nilai 2,5 Juta Rupiah, yang diperoleh setiap 2 Bulan sekali.
Selain dijual dalam bentuk jamur, warga juga mengolah jamur menjadi aneka makanan siap saji, seperti bothok jamur, otak-otak jamur, cap jay jamur, tumis jamur, dan kripik jamur.
Sayangnya, karena permintaan jamur dilingkungan sidoarjo cukup tinggi, warga kampung jamur sidoarjo ini saat ini hanya bisa memenuhi permintaan jamur untuk lokal wilayah sidoarjo. Banyaknya permintaan jamur dari luar wilayah, belum bisa terpenuhi karena minimnya pengadaan bahan limbah gergaji.