Bagi kebanyakan orang, melihat kereta kencana mungkin hanya bisa didapati dengan datang langsung ke museum kereta. Namun, apakah Anda membayangkan bisa memiliki kereta kraton yang konon sakral tersebut? Meski hanya merupakan miniatur, namun berbagai macam jenis kereta kraton Jogjakarta, dijamin bakal memuaskan pembeli, karena karakteristiknya menyerupai bentuk asli.
Berawal dari ketertarikan melihat koleksi kereta di museum kereta, kraton Jogjakarta, David M Abdullah, 23 tahun, seorang pemuda di desa ngemplak, sleman, daerah istimewa Jogjakarta meraih sukses di bisnis pembuatan miniatur kereta. Meski tak punya latar belakang keahlian di bidang kerajinan kayu, namun lulusan stm listrik tersebut mampu mengembangkan imajinasinya dengan memproduksi miniatur kereta kraton, hasil karyanya sendiri.
Sedikitnya terdapat 7 series kereta kraton Jogjakarta yang dibikin miniaturnya oleh David. Ketujuh series kereta itu, diantaranya Kereta Kyai Manik Retno, yang merupakan kereta Sri Sultan Hamengkubuwono ke IV dan V. Kereta Kyai Manik Retno yang dibuat di belanda pada tahun 1815 ini, sering digunakan untuk pesiar.
Design kereta ini sangat anggun dan biasa dijalankan dengan memakai delapan kuda kebesaran kraton. Selain itu, masih ada kereta Kyai Jong Wiyat, kereta Roto Biru, kereta Kyai Wimanaputra yang merupakan kereta resmi pertama kalinya, sebelum adanya kereta Garuda Yeksa.
Menariknya, ketujuh series kereta kraton tersebut, ternyata telah mengantongi ijin atau lisensi dari pihak kraton Jogjakarta. Meski demikian, dalam surat ijin tersebut juga disebutkan adanya pelarangan pembuatan kereta kraton jenis tertentu, yakni khusus untuk series atau jenis kereta Garuda Yaksa dan kereta Kyai Jimat. Pasalnya kedua kereta itu konon masih sangat kuat kesakralan dan aura mitosnya. Sehingga tak boleh sembarang orang membuat miniaturnya, ,
Menurut Davi, mulanya tak banyak modal atau peralatan yang dibutuhkan dalam membuat seni kerajinan khas kraton Jogjakarta ini. Sekitar satu setengah tahun yang lalu, David hanya mengandalkan cutter, gergaji kayu dan beberapa alat sederhana lainnya. Namun kini, seiring berkembangnya usaha yang dirintisnya, David menambahkan beberapa alat dan bahan baku penunjang lainnya, agar karakteristik miniatur kereta kraton yang dibikinnya, mirip dengan aslinya.
Untuk mendapatkan kualitas yang baik, David sengaja memilih bahan kayu dari pinus. Uniknya, bahan baku pembuatan miniatur kereta inipun didapat dari sisa-sisa bekas perajin kayu lainnya. Sehingga, hampir semua bahan yang digunakan memang dari bahan bekas, kecuali cat yang digunakan untuk memoles miniatur kereta dipilih yang bagus supaya mirip bentuk aslinya.
Lewat usaha dan ketrampilan tangannya inilah, David rata-rata mampu menjual enampuluhan produk setiap bulannya dengan harga masing-masing produk sebesar Dua Ratus hingga Empat Ratus Limapuluh Ribu Rupiah.