ANDA pasti pernah mendengar pasangan mengucapkan, “Aku lagi enggak mood”, saat mengajaknya bercinta. Kalau Anda jeli untuk bisa memahami siklus fisik dan emosionalnya, tanpa meminta seks, dia akan mencumbui Anda.
Banyak pria mengeluh pasangannya tidak ingin bercinta sesering yang mereka mau. Kesalahan itu bukan semata-mata berada di pihak wanita, mungkin saja Anda mengajaknya di saat yang kurang tepat.
Berikut beberapa situasi terbaik mengajaknya bercinta, seperti dilansir Askmen, karena di saat inilah gairahnya sedang memuncak.
Tersaingi wanita lain
Bukan rasa cemburu yang membabi buta, tapi cemburu karena merasa tersaingi oleh wanita lain. Saat memergoki Anda digoda wanita lain, dia pasti ingin mengingatkan satu alasan penting mengapa Anda harus bersamanya dan bukan dengan wanita itu.
Menggoda dan memerlihatkan diri bahwa ia masih menarik di mata Anda, pasti akan dilakukannya. Tapi jangan biarkan cemburu itu berlarut-larut, atau ia akan makin sakit hati dan ujung-ujungnya mengurangi kesempatan Anda untuk bercinta.
Usai berdebat
Perdebatan cenderung mendidihkan darah dan hati Anda berdua. Apapun pangkal masalahnya, Anda harus sedikit mengalah. Rangkul dia untuk membicarakan masalah dengan lebih tenang. Setelah itu, cium dia dengan penuh kelembutan dan kehangatan. Bahkan jika ia menangis, tak masalah. Berikan waktu untuk dia menenangkan diri, dan setelah emosinya mereda, cobalah ajak dia bercinta.
Cinta jarak jauh
Hubungan cinta jarak jauh, misalnya karena Anda harus tugas luar kota, punya potensi membuat kehidupan seks menjadi lebih berwarna. Selama berada jauh di seberang sana, Anda berdua hanya bisa saling melepas rindu lewat telepon. Maka saat ada waktu bertemu, tak ada yang lebih mengasyikkan ketimbang bercinta.
Berita bahagia
Seperti rasa marah dan sedih, rasa bahagia juga dapat membangun mood wanita menjadi lebih baik. Jadi, saat ia baru saja mendapat pekerjaan bagus, mendapati diri tengah hamil, atau rasa bahagia lainnya, ini waktunya bagi Anda untuk mengalirkan energi positifnya ke aksi hubungan intim.