Baru beberapa hari yang lalu di rumah Agus Kusnali, 35 di Jalan Jelambar Utama VII ramai didatangi warga.
Gara-garanya, Agus memiliki tanaman caladium merah yang daunnya bertuliskan lafaz “Allah” dan “Muhammad”.
Setiap jam, selalu saja ada warga yang datang. Seperti saat detikcom berkunjung ke rumah Agus di Jl Jelambar Utama VII, RT 2/RW 11 Kelurahan Jelambar Baru, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jumat (15/10).
Ada sekitar 4 orang warga Jelambar yang penasaran datang melihat caladium Agus.
“Ini penasaran aja nih, denger-denger Mas ini punya pohon yang ada lafaz ‘Allah’-nya. Pas saya lihat benar memang ada lafaznya,” ujar Hj Win yang mengenakan kerudung dan blus krem ini.
Agus menceritakan, saat pertama dia menemukan lafaz ‘Allah’, banyak warga berombongan yang datang ke rumahnya setiap jam. Bahkan orang-orang di luar Jakarta seperti Tangerang pun penasaran melihat daun itu. Namun akhir-akhir ini, jumlah warga yang penasaran itu menurun.
“Paling 1 atau 2 orang, tiap hari ada saja yang datang,” ujar Agus.
Lantas dia berkisah saat awal-awal menemukan caladium yang juga disebut talas merah atau keladi itu. Saat itu pria yang hobi memelihara tanaman ini memperhatikan tanaman-tanaman yang dimilikinya. Dia pun kaget daun caladium merah miliknya terdapat tulisan ‘Allah’ dan ‘Muhammad’.
“Pertama kali saya melihat ada lafaz ‘Allah’ di pohon ini menjelang Maghrib tanggal 10 bulan 10 tahun 2010 kemarin. Nggak tahu kenapa perasaan saya maunya ke atas terus (loteng),” kisah Agus.
Setelah itu dirinya langsung memberi tahu ustad setempat. “Lha terus, emang benar ini ada tulisan Allah, Muhammad, dan Salamun kaulan mirobbi rohim,” kisah Agus yang membuka usaha warung nasi di dekat rumahnya ini.
Agus pun menceritakan dia membeli caladium itu sekitar 1,5 tahun yang lalu dari penjual tanaman yang lewat. Harganya Rp 5 ribu. Agus mengatakan jika ada kolektor yang berniat membelinya, dia tak keberatan untuk melepasnya.
“Tapi saya belum tau mau dijual berapa. Kalau memang ada yang mau beli pohon ini, sebagian uangnya ingin disedekahkan untuk pembangunan musala Nurul Hikmah dekat rumah. Kalau nggak ada saya rawat sendiri karena memang renovasi musala lagi membutuhkan dana,” ujar ayah tiga anak yang juga pengurus musala ini