Bagi blogger mania terkadang berkeinginan untuk mendistribusikan file –file koleksinya kepada public. Prosesnya adalah dengan melalui uplod ke web hosting, baik yang berbayar maupun yang gratisan. Dalam mengupload file ke hosting tersebut sering mengalami kendala yaitu size dari file tersebut yang terlampau besar.
Kasus ini biasa terjadi pada hosting-hosting gratisan seperti ziddu, 4share dan lain-lain. Berbeda dengan hosting yang berbayar besar kemungkinannya akan terjadi kasus seperti ini. Namanya saja gratisan sehingga kita harus tunduk dengan segala TOS yang mereka sodorkan. Biasanya untuk hosting seperti ziddu dan 4share membatasi upload file tidak lebih dari 5 atau 8Mb. Sehingga file dengan ukuran yang lebih besar jangan harap dapat terupload dengan sempurna. Lantas bagaimana solusinya agar file-file besar dapat terupload dan terdistribusikan? Jalan keluarnya adalah dengan mengkompres file besar tersebut dengan pengompres file seperti winzip atau winRar.
Selain dua software tersebut msih ada lagi software yang berfungsi sama dengan winrar dan winzip. Nama softwarenya adalah 7-Zip. Apa dan bagaimana 7-Zip itu? Mari sama-sama kita baca artikel yang saya kutip sebagian dari blog tetangga http://itshare-smd.blogspot.com. Dengan pengaturan yang pas, 7-Zip bisa mengompres file dengan sangat baik. Apa saja yang harus diatur? Mari ikuti biar mengerti.
7-zip termasuk keluarga file archiver dengan tujuan membuat ukuran file lebih kecil dari aslinya agar lebih mudah didistribusikan. 7-Zip, secara gratis, bisa diperoleh dari situs web www.7-zip.org. Ketika sebuah arsip ingin dibuat dengan 7-Zip (mengklik kanan satu atau beberapa file, memilih [7-Zip] > [Add to Archive]), pengguna akan dihadapkan pada beberapa pilihan. Apa yang ia pilih berdampak pada hasil kompresi. Kalau salah pilih, kompresi tak akan maksimal.
Karena itu, ada beberapa hal yang perlu diketahui agar dapat membuat arsip file dengan kompresi paling optimal. Artinya, ukuran file arsip yang dihasilkan dibuat sekecil mungkin atau istilah teknisnya adalah rasio kompresi yang tinggi. 7-zip yang digunakan pada artikel ini adalah 7-Zip 4.47 Beta. Versi stabil yang dipakai secara umum adalah versi 4.42. Bedanya tipis. Pada 7-Zip 4.47 Beta ada pilihan baru yakni [Solid Block Size] dan [Number of CPU threads]. Pilihan [Solid Block Size] menggantikan pilihan [Create Solid Archive] yang ada di versi 4.42. Sedangkan [Number of CPU threads] menggantikan [Multi-threading]. Dengan mengaktfikan [Create Solid Archive] pada versi 2.42, kompresi yang dihasilkan lebih baik. Sedangkan di 4.47, cukup jangan memilih pilihan [Non-Solid] pada [Solid Block Size]. Untuk pilihan Number of CPU threads, menurut manual 7-zip, jika anda memilih 2 thread, kecepatan kompresi file akan meningkat, pilihan ini hanya untuk metode LZMA.
Proses pembuatan kompresi file dengan 7-Zip dimulai dengan memilih file, kemudian mengklik kanan file itu, memilih [7-Zip], dan mengklik [Add to archive]. Kemudian, muncullah kotak dialog milik 7-Zip.
Format Arsip
Pilihan pertama adalah Archive Format yang digunakan untuk menentukan format arsip yang dihasilkan. Pilihannya terdiri dari: 7z (format andalan 7-Zip), BZIP2, GZIP, Tar, dan ZIP. Format yang umum dipakai pada sistem operasi Windows adalah 7z dan ZIP. Karena ZIP sangat umum dan fleksibel (dikenali oleh hampir seluruh pembuat arsip), format ZIP-lah yang dipilih.
Tingkat Kompresi
Selanjutnya, tingkat kompresi ditentukan pada bagian Compression Level. Pilihan yang ada terdiri dari [Store], [Fast], sampai [Ultra]. Pilihan [Store] akan membuat arsip tidak dikompres, hanya dibungkus ke dalam 1 paket saja. Ukuran file hasil kompresi terkecil diperoleh dengan memilih [Ultra]. Namun, dengan memilih [Ultra], waktu yang diperlukan untuk memampatkan file menjadi lama. Jadi, kalau tidak terlampau terburu-buru, pilih saja [Ultra].
Pilihan selanjutnya adalah metode kompresi (Compression Method).
Untuk format zip, pilihan metode kompresi terdiri dari [Deflate], [Deflate64], dan [Bzip2]. Dari ketiga pilihan yang ada, [Deflate64] memberikan hasil kompresi yang terbaik. Deflate adalah metode yang standar digunakan pada format ZIP. Sedangkan metode Deflate64 adalah Deflate dengan ukuran dictionary 64KB. Kelemahan Deflate64 adalah kurangnya fleksibilitas. File yang dikompres dengan metode Deflate64 hanya bisa dibuka oleh program yang mendukung dekompresi Deflate64. Sebagai informasi, selain 7-Zip, Winrar juga mendukung Deflate64. Kalau file hasil kompresi hendak didistribusikan secara luas, hindari format yang tidak standar. Umumnya format yang digunakan untuk distribusi di internet adalah format zip dengan metode Deflate.
Word Size
Menurut manual 7-Zip, word size digunakan untuk mencari rangkaian bytes yang identik untuk kompresi. Semakin besar word size, semakin baik rasio kompresinya. Untuk ZIP (Deflate64), pengaruhnya tak teralu besar. Pilihan yang boleh dicoba adalah 192. Kenapa 192? Berdasarkan pengalaman, pilihan lebih besar dari 192 memberikan hasil ukuran kompresi bertambah beberapa byte.
Dari uraian diatas dapat saya simpulkan bahwa ada pengompres file selain winzip dan winRAR. Dengan melalui pengompresan file besar dapat dengan mudah terupload untuk didistribusikan kepada public.