Bulan, yang merupakan satelit alami bumi, ternyata mengkerut. Hasil riset terbaru menunjukkan proses itu terlihat dari berbagai retakan pada kerak bulan. Retakan-retakan yang menyebabkan bulan menyusut itu terbentuk karena proses pendinginan selama miliaran tahun.
Alhasil, diameter benda yang tampak indah dari bumi itu berkurang sekitar 328 kaki atau 100 meter. Tentu saja perubahan ukuran itu tidak dapat diamati dengan mata telanjang. Diameter bulan sendiri adalah sekitar seperempat dari bumi.
Peneliti menemukan 14 titik yang diyakini telah menyebabkan kerutan di kerak bulan, dalam bentuk seperti jurang yang curam. Hal itu dijelaskan Thomas R. Watters dari Pusat Pengamatan Bumi dan Planet-Planet dari Museum Antariksa dan Udara Smithsonian, AS.
Awalnya, peneliti menemukan lereng-lereng curam itu di garis khatulistiwa bulan. Tetapi belakangan, hal itu juga ditemukan di berbagai tempat lainnya. Tebing-tebing curam itu memanjang membentuk suatu kawah kecil yang cenderung menghilang dalam kurun waktu tertentu. Ini menunjukkan lereng-lereng itu terbentuk dalam waktu yang sangat panjang.
"Temuan yang paling menakjubkan adalah bahwa kontraksi itu masih terjadi dan menunjukkan bahwa kerutan bulan terus aktif," kata Watters. (Associated Press | kd)
| vivanews |
Jumat, Agustus 20, 2010
Administrator
Sains
Related Posts:
Misteri Segitiga Bermuda Akhirnya TerpecahkanMisteri Segitiga Bermuda akhirnya terpecahkan. Buang jauh-jauh spekulasi alien, anomali waktu, dan fenomena aneh lain di wilayah antara Bermuda, Miami dan Puerto Rico itu.Berdasar penelitian yang dimuat American Journal of Ph… Read More
Gletser Puncak Jaya Terancam HilangPara ahli geologi dari Ohio State University memperkirakan gletser yang ada di pegunungan Puncak Jaya, Papua, terancam hilang karena mencair. Salju di pegunungan itu mencair karena pemanasan global. "Diperkirakan esnya aka… Read More
Bulan Kini Mulai MengkerutBulan, yang merupakan satelit alami bumi, ternyata mengkerut. Hasil riset terbaru menunjukkan proses itu terlihat dari berbagai retakan pada kerak bulan. Retakan-retakan yang menyebabkan bulan menyusut itu terbentuk … Read More
'Meteor' Cirebon Bukan MeteorLembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memastikan benda yang diduga sebagai meteor di Cirebon bukanlah benda antariksa. "Jadi 'meteor' di Cirebon itu bukan meteor," kata peneliti senior astronomi Lapan Thoma… Read More
Meteor Biru Bentuk Lafadz Allah Jatuh di CirebonBenda langit yang diduga meteor jatuh di sebuah tanah lapang di dalam Pabrik Gula (PG) Tersana Baru, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon pada Rabu (18/8) malam. Benda langit tersebut menimbulkan bau belerang yang menyengat. … Read More