Kantor KPU Kabupaten Gresik di Jalan Wahidin Sudirohusodo, hari ini (16/04/09) menerima ancaman bom melalui telepon. sang pengancam memberitahu staf KPUD untuk segera meninggalkan kantor karena akan meledak dalam waktu 1 jam kedepan. Akibat ancaman ini, para pegawai di kantor KPUD, panik berhamburan keluar. Tim Gegana Brimob Polda Jatim yang melakukan penyisiran tidak menemukan bahan peledak jenis apapun di kantor KPUD.
Teror bom sendiri terjadi sekitar pukul 10.30 siang melalui telepon yang diterima Staf bagian secretariat bernama Suyanto. Dalam pembicaraan singkat itu, penelpon gelap dengan logat jawa mengatakan kantor KPUD akan meledak dalam waktu satu jam kedepan, jika tuntutannya untuk menggelar pemilu ulang di tolak. Mendengar ada teror bom, seluruh pegawai panik dan berhamburan keluar.
Tim Penjinak Bom Detasemen Gegana Satuan Brimbo Polda Jatim, segera melakukan penyisiran di hampir semua lokasi kantor KPUD, selama kurang lebih 40 menit, menggunakan alat meta detektor.
Pihak kepolisian, akhirnya memastikan tidak menemukan bahan peledak jenis apapun di kantor KPUD. Polisi selanjutnya akan bekerjasama dengan Telkom untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku teror.
“Kita tidak menemukan bahan peledak jenis apapun setelah melakukan penyisiran. Karena sifatnya ancaman dan meresahkan, kita akan mengejar pelakunya” ujar Kapolres Gresik AKBP M Iqbal kepada berita 86.
Kapolres menduga teror bom itu ulah orang iseng saja. "Kami berharap masyarakat jangan cemas dan tetap tenang. Kalau ada sesuatu yang mencurigakan langsung laporkan ke petugas," ingatnya.
setelah mendapat kepastian tidak ada bahan peledak, staf KPUD selanjutnya kembali bekerja seperti sedia kala.
Di Jawa Timur sendiri, teror bom ke kantor KPU baru pertama kali terjadi di Gresik selama berlangsungnya tahapan pemilu 2009. Pada pemilu 2004 lalu, KPUD Gresik juga menerima ancaman yang sama.