DIKUTIP.COM - PENAMPILAN demi penampilan kontestan Indonesian Idol membuat kita makin bisa memilah siapa yang patut didukung, yang berpeluang untuk maju, dan siapa yang bakal tersisih.
Pekan dengan lagu-lagu pilihan pecinta Indonesian Idol dilalui dengan dua rasa: kelam dan ceria. Dimulai dengan Dera yang terdengar terseok-seok dalam “mencampur” lndonesia dan Inggris. Rupanya trik macam itu hanya behasil dilakukan oleh peryanyi bersuara besar macam Sean.
“Bizzare Love Triangle” tak jelek dilantunkan Dera, tapi bukan penampilan megah yang layak ditunggu untuk babak 7 besar yang sudah lebih ketat dan keras. “Aman dan menghindari (dari nada tinggi),” seperti kata Dhani jelas tak bisa melejitkan Dera di kategori terunggul.
Entah karena bukan lagu pilihan sendirinya, Febri terasa kurang nyaman atau kurang lepas dalam menyanyikan lagu ST12. Meski tetap terjaga kerapihan vokalnya, penampilan Febri seperti yang kuasa untuk memainkan nada sesuai yang dia mau. Atau mungkin karena imej Charlie sudah begitu kuat?
Sean kembali menunjukan diri sebagai representasi terbaik bagi pelatihan vokal musim ini. Musikalitas dan power suaranya yang besar, membuat dia seperti tanpa kesulitan membawa lagu seperti yang dia mau. Lagu “Firasat”-nya Marcel dibawakan dengan soul yang enak.
Berikutnya tampil Rosa dengan lagu Kotak. Seperti pekan lalu, Rosa mampu memunculkan ciri khas suara seraknya dan nyanyiannya dengan baik. Tapi lagi-lagi belum mampu membawa pengaruh besar pada kompetisi ini. Padahal lagu Cinta Jangan Pergi -nya Kotak seharusnya bisa dilahapnya dengan mudah.
Lagu "Begadang" Rhoma Irama dibawakan dengan fun oleh Dion. Tapi lagi-lagi setuju kata Anang Hermansyah. Dion mulai ketebak dan seperti tak kuasa lepas dari bayang-bayang penampilan dia sebelum-sebelumnya. Rapor Dion dalam grafik menukik ke bawah. Kalau Dion tak berusaha lebih giat benar-benar mencari tahu penampilan apa yang bisa dicontoh dia akan tergerus waktu.
Dan Regina membalas permintaan penonton dengan elegan dan megah. Regina memanfaatkan malam pilihan penggemar dengan akrobat vokal yang menarik dan kena di hati. Hentakan dan power suara di satu lagu begitu dinamis dan terasa direncanakan dengan baik.
Sorry sekali lagi. Yoda jalan di tempat. Meski dia membawakan lagu Bad English When I see Your Smile yang dia suka, Yoda gagal memukau juri. Kalau kontestan lain tampil nyaris tanpa pitch control. Yoda di nada-nada atas banyak kepeleset dan sekali lagi masih tak sanggup menghafal lirik dengan sempurna. Dan Anang memberi sentuhan manis dengan mencotohkan lagu tersebut di atas panggung.
Kalau melihat penampilan kesuluruhan, harapan orang akan adanya final dua perempuan bakal terwujud. Sudah ada dua Diva yang selalu tampil prima Sean dan Regina. Keduaya berganti-gantian menduduki peringkat pertama dalam kompetisi. (msn)