DIKUTIP.COM - Cinta, tahukah kau, hari ini aku masih saja menyelakan waktu untuk memandangi fotomu, foto yang selalu mengingatkan aku akan kebersamaan kita dulu, kebersamaan yang tercipta karena kau menawarkannya untukku, aku tidak memintanya cinta,

Kumengenalmu ditengah keriangan celoteh para gadis  yang selalu meneriakkan namamu ketika kau mampu melesakkan bola dijaring lawan, awalnya aku hanya melirik sekelebat saja, dan kemudian sesekali melihat aksimu menggocek bola yang akhirnya membuatku terkesima, kereeen, bisik hatiku,  jika boleh melebihkan, sebelas duabelas dengan striker Barcelona FC yang terkenal itu, dan wajahmu yang mirip aktor Irwansyah itu, mampu melobangi hatiku dengan panah karismamu, hingga tak kusadari, aku mulai tercandu merinduimu, langit-langit hatiku berasa bergumpal awan jika tidak melihatmu sehari saja.

Cinta, aku sadar, aku bukanlah apa-apa bagimu, kau adalah kakak kelas ganteng yang populer, sedang aku hanyalah seorang gadis culun yang selalu tidak lepas dengan buku, ya cinta, aku memang juara kelas, tapi aku bukan termasuk gadis-gadis populer disekolah yang menarik perhatian pria, jadi aku sadar cinta, memandangi kamu dari jauh, sudah merupakan suatu kesenangan tersendiri bagiku, , menghayalkanmu tersenyum padaku dan mendekapku disaat kurindu adalah hal yang selalu menari-nari diotakku meski ku tak yakin, hal itu akan terjadi sungguh di alam nyata.

Tapi ternyata mimpiku itu berbuah indah cinta, tiba-tiba kau hadir disampingku dengan suatu kebetulan, kita berdua disatukan dalam suatu misi mengharumkan nama sekolah, olimpiade sains. Sejak itu kita berdua kerap bersama, membahas materi, meluangkan waktu berbagi ilmu, dan jika boring, kita berdua mengayuh sepeda menuju pantai, dan kita tertawa bersama disana, aku sangat ingat itu cinta,

Dan sejak itu, hampir dipastikan, hari-hariku selalu ada hadirmu, meski banyak  pandangan sirik dari gadis-gadis yang mengidolakanmu, tapi kau dengan setianya menemaniku melewati hari hari indah masa SMA kita, meski kau tak pernah mengucap kata cinta untukku, tapi dari sorot matamu kuyakin cinta itu ada.

Dan hari itu, aku masih ingat, hari perpisahan dimana kau akan segera meninggalkan sekolah ini, mengejar mimpimu ke kota lain, aku mulai merasa akan ada sesuatu yang hilang dari hariku, aku pasti akan kehilanganmu, kehilangan senyummu, kehilangan candamu,  kehilangan binar matamu yang selalu membuatku tersenyum sendiri dikala kesendirianku,

Hingga kuberanikan diri untuk meminta suatu kepastian darimu, kepastian akan status kita, kala itu, kau masih memakai seragam sekolah yang sudah bertaburan coretan tanda tangan teman-temanmu, kau yang memang hobi fotografi sedang asyik dipinggir kolam, menikmati sudut-sudut keindahan yang kau anggap artistik, dan saat kudatang, kameramu berbelok menyorot kearahku, aku mendekatimu, kutata hati dan lakuku agar aku mampu mengeluarkan isi hatiku, dengan terbata, kukatakan bahwa aku sudah lama mencintaimu, dan kaupun termangu mendengarnya.

mataku tak sengaja mengarah ke coretan dibajumu, tepat didada, kiki love raka, apa? kak kiki? kak kiki yang pernah membantuku atas saranmu itu mencintaimu? kak kiki yang terkadang menemani kita melepas tawa disela-sela rutinitas sekolah itu mencintaimu? kak kiki yang cantik itu mencintaimu?

Aku tak kuasa menahan deruan emosi yang bercampur baur, genangan air mataku mulai menitik, aku memandangimu, mengharap jawaban yang tulus darimu, bahwa kau mencintaiku, dan tulisan itu hanyalah sebuah gurauan belaka, tapi nyatanya, kau menganggukkan kepala membenarkan bahwa kau telah memiliki hubungan spesial dengan kak kiki, aku bergetar, kubalikkan kakiku dengan tangis yang tak mampu kutahan, dan byuuuuur, aku masuk kekolam.

Kau berusaha menolongku, tapi tak kuhiraukan itu, aku seketika melihat bahwa kau adalah orang asing bagiku, aku tetap berlalu meninggalkanmu dengan uraian air mata meski suaramu jelas kudengar memangil-manggil namaku, aku sangat kecewa sekali cinta, senyum kita, tawa kita, kebersamaan kita, apakah tidak ada artinya bagimu?

Semalaman, aku menangis cinta, menangisi ketololanku yang tak mampu mengartikan sebuah perhatian tulus dari seorang lelaki, menganggap segala perhatian dan kerelaan waktumu untuk bersamaku merupakan cerminan cinta darimu, tapi ternyata itu hanyalah sebuah ilusi gadis lugu yang terlalu menyakini bahwa lelaki tidak terlalu butuh untuk menyatakan cinta lewat ucapan, tapi ternyata aku salah cinta, perhatian dan bahasa tubuhmu yang kuanggap mencintaiku itu ternyata hanya keGRanku saja, tapi biarlah, semua akan lebih terbuka meski ini sangat menyakitkan, dan kutak tahu, mengapa kenyataan ini masih saja tidak mampu menghapus namamu dari hatiku..

Tak kusadari, malam itu kau datang, dibawah pintu kau letakkan album foto yang berisi semua gambarku yang kau jepret tanpa sepengetahuanku, foto-fotoku dengan berbagai latar mulai aku menginjakkan kaki disekolah ini, aku tidak menyadarinya kau mengabadikan gambarku dalam satu album, tepat dihalaman pertama  album tertulis,

” kau telah memenangkan hatiku sejak kali pertama aku mengenalmu, namun aku tak cukup kuat untuk mengatakannya- raka”

A Crazy Little Thing  Called Love

 GO

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive