Scam atau penipuan di jejaring sosial semakin hari kian marak. Tingginya aktivitas di berbagai jejaring sosial, seperti Facebook atau Twitter, menyebabkannya jadi sasaran empuk bagi para penipu. Berbagai bentuk penipuan, mulai dari informasi palsu yang berbuntut promosi tautan, hingga hingga fitur yang bisa mengakibatkan pencurian akun. Sebuah blog bernama Facecrooks.com, yang mengaku sebagai pemantau media sosial, pernah merilis artikel tentang 10 penipuan (scam) yang harus diwaspadai di Facebook. Banyak bentuk penipuan, mulai yang sederhana hingga yang sangat berbahaya, karena berujung pada pencurian nama akun dan password. Artinya, yang tertipu berpotensi kehilangan akun Facebook-nya. Berikut adalah 10 bentuk penipuan yang diuraikan di blog tersebut:
1. Fitur Pengintip dan Pemblokir Profil - Fitur palsu ini menawarkan pengguna untuk mengetahui siapa saja yang telah mengunjungi profil mereka, atau siapa saja yang telah memblokir akun mereka. Fitur ini tidak pernah akan ada, kecuali Facebook memberi akses kepada para pengembang aplikasi pada data pribadi penggunanya. Hal yang tidak mungkin dilakukan Facebook, karena berarti pelanggaran privasi pengguna.
2. Tawaran iPad dan iPhone Gratis – Hati-hati dengan promosi yang menawari piranti canggih secara gratis. Biasanya banyak yang menipu pengguna, dengan cara meminta mereka mengirim pesan sebanyak-banyaknya kepada teman di jejaring, lalu akan mendapat piranti canggih secara gratis. Periksa apakah penyelenggara promosi itu memang kredibel. Lagipula, kalau Anda melakukannya bisa dianggap penyebar 'sampah' oleh teman Anda dalam jejaring.
3. Tawaran Kredit Facebook Gratis – Penipuan semacam ini biasanya menyasar para pengguna game di Facebook. Kredit bisa digunakan untuk 'berbelanja' di game seperti Farmville, Cityville, dll. Biasanya, kredit untuk permainan-permainan tersebut harus dibeli. Banyak penipuan memanfaatkannya dengan menyebutkan seolah-olah mereka sedang membagi-bagikan kredit secara gratis.
4. Berbagai Tawaran Gratisan Lainnya – Semua barang yang bisa didapat gratis memang menggiurkan, karenanya paling mudah menipu para pengguna. Tapi, pengguna perlu lebih berpikir lebih logis, tidak mungkin sebuah survei kecil akan menghadiahi Anda sebuah tiket pulang pergi untuk berlibur ke Bali.
5. Berita Penting Palsu – Berita-berita yang penting, dan kontroversial, sangat menarik perhatian siapapun. Tetapi tidak semuanya berita-berita tersebut memang benar-benar terjadi, atau bahkan ada berita yang ecek-ecek tapi lalu dilabeli "Hot News", atau "Breaking News". Ini hanya strategi untuk menarik perhatian, padahal tidak ada berita penting yang dilaporkan.
6. Berita Heboh atau Seksi Palsu – Banyak berita atau status yang dengan ekspresi berlebihan, seperti “OMG!” (Oh My God) atau sejenisnya, yang seringkali tersebar di Facebook. Anda harus yakin benar bahwa ini berita yang datang dari sumber terpercaya, karena seringkali berita ini mengandung tautan yang ujung-ujungnya meminta Anda mengisi sebuah survei, atau bahkan sebuah phishing.
7. Berita Palsu tentang Selebriti – Berita kematian seorang selebriti, atau video seks mereka, juga sering menjadi cara penipuan di Facebook. Berita semaacam ini biasanya menyebar dengan cepat, sehingga Anda harus berhati-hati, apakah itu berita benar atau hanya aksi penipuan belaka. Jangan sampai ikut menyebarkan berita yang tidak benar.
8. Pesan Minta Bantuan Palsu – Jika Anda mendapat berita permohonan bantuan dari teman di jejaring Anda, misalnya berupa permintaan uang atau barang berharga lainnya, Anda harus waspada. Lebih baik kontak teman Anda tersebut melalui alat komunikasi yang lain, untuk memastikan apakah ia memang membutuhkan bantuan.
9. Phishing – Ini adalah salah satu bentuk cara untuk menipu pengguna, agar mendapatkan data login dan password. Dengan berpura-pura menjadi tim Facebook Security, para penipu ini meminta pengguna memasukkan akun dan informasi penting lain pada sebuah halaman. Padahal, halaman itu adalah buatan mereka yang akan mencuri semua inforasi penting tersebut.
10. Pesan Chat Palsu – Jika sebuah akun telah dicuri, biasanya akan digunakan untuk mengirim tautan-tautan palsu kepada teman di jejaring akun yang telah dicuri tersebut. Karena mendapat pesan dari teman yang sudah dikenal, akan mudah sekali pengguna lain tertipu, lalu meng-klik tautan tersebut. Dengan hanya meng-klik sebuah tautan, para penipu bisa mencuri data akun seseorang. Pastikan tautan yang dikirim teman Anda di jejaring adalah tautan yang aman sebelum meresponnya.