Jika Asosiasi Sepak Bola Swiss tidak mengambil tindakan atas klub Sion hingga batas waktu yang ditetapkan, sanksi pembekuan FIFA atas Swiss otomatis jatuh pada 14 Januari 2012. “Jika ‘deadline’ itu tidak dipatuhi, Asosiasi Sepak Bola Swiss otomatis dibekukan mulai 14 Januari 2012 hingga seterusnya,” demikian pernyataan FIFA.
Dengan hukuman pembekuan itu, seluruh elemen sepak bola Swiss tidak bisa menjalin kontak olahraga dengan negara luar. Selain timnas Swiss tidak bisa merealisasikan laga uji coba melawan Argentina yang dijadwalkan 29 Februari mendatang di Bern, FC Basel juga terancam didiskualifikasi dari babak 16 besar Liga Champions.
FC Basel akan menantang Bayern Muenchen pada leg pertama di Basel, 22 Februari 2012. Jika Basel didiskualifikasi akibat hukuman pembekuan FIFA tersebut, secara teoritis hal itu memberi peluang bagi Manchester United (MU) tampil lagi di Liga Champions, mengisi posisi FC Basel.
MU saat ini harus berlaga di babak 32 besar Liga Europa, setelah menempati peringkat ketiga klasemen grup di babak penyisihan Liga Champions, karena kalah dari FC Basel. Adapun posisi MU di 32 besar Liga Europa, yang akan menghadapi Ajax Amsterdam, bisa diisi Otelul Galati yang jadi juru kunci klasemen di grup tempat MU, Basel, dan Benfica bersaing.
Para pejabat sepak bola Swiss, termasuk Wakil Presiden FC Basel Bernhard Heusler, telah menggelar pertemuan untuk membahas ultimatum FIFA tersebut. Kasus klub Sion ini bermula pada tahun 2009 saat klub tersebut melanggar hukuman FIFA, berupa larangan melakukan transfer selama satu tahun, akibat menyalahi aturan dalam transfer kiper Mesir Essam El-Hadary tahun 2008.
Dalam kurun setahun larangan transfer itu, Sion merekrut enam pemain. Keenam pemain ini mengajukan kasus mereka ke pengadilan umum di wilayah Valais, yang mengabulkan tuntutan itu dan memutuskan mereka bisa tampil di Liga Swiss. Sion pun menurunkan keenam pemain itu di Liga Swiss.
Sebagian pemain tersebut juga dimainkan Sion di kualifikasi Liga Europa saat klub itu mengalahkan Celtic. Namun, kemenangan tersebut dianulir dan dibatalkan UEFA karena Sion dianggap telah memainkan pemain-pemain tidak sah. Sion kembali mengajukan tuntutan ke pengadilan umum lainnya di wilayah Vaud, tempat UEFA bermarkas, dengan harapan UEFA mengembalikan posisi Sion di Liga Europa.
Namun, Pengadilan Umum Vaud merujuk kasus tersebut ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), yang Kamis lalu memenangkan UEFA. Meski demikian, Sion tak mau mengalah dan bertekad mengajukan kasus tersebut ke Mahkamah Agung Swiss. Salah satu alasan mereka, CAS dianggap tidak benar-benar independen.
Langkah Sion tersebut telah membuat FIFA geram. Dalam sidang Komite Eksekutif FIFA di Tokyo, Sabtu kemarin, FIFA mendesak Asosiasi Sepak Bola Swiss agar menghukum Sion dengan dinyatakan kalah atau pengurangan tiga poin di setiap laga di mana klub itu memainkan satu atau lebih dari enam pemain yang dinyatakan tidak sah tersebut.
Jika sampai 13 Januari mendatang Asosiasi Sepak Bola Swiss tidak mengambil tindakan pada klub Sion, keesokan harinya otomatis jatuh hukuman pembekuan sepak bola Swiss. Sion saat ini menempati peringkat ketiga klasemen sementara Liga Swiss, kompetisi yang diikuti 10 tim.
Dengan posisi klasemen saat ini, mereka berpeluang tampil di Liga Europa musim depan. Sion juga lolos ke perempat final Piala Swiss.
sumber : surya