Ini adalah curhat seorang suami yang istrinya selingkuh dengan teman kerjanya. Curhat dan pengakuan suami ini saya share dari tentang-pernikahan.com. Mungkin anda dapat memberi saran atau dukungan kepada pria tersebut. Berikut isi curahan hati pria yang sedang nelangsa tersebut.

Saya seorang pegawai Bank BUMN umur 35 tahun telah menikah selama 6 tahun. Istri saya berumur 36 tahun, seorang karyawan sebuah Departemen. Seiring dengan peningkatan karir kami berdua khususnya isteri menyebabkan banyaknya aktivitas kegiatan yang harus dilalui.

Hari minggu tanggal 23 Oktober 2005 lalu, saya mencoba membuka SMS HP istri saya dan menemukan bahwa istri saya selama ini telah ber-sms ria dengan seseorang, bahasa gampangnya istri saya telah berselingkuh dengan teman kantornya. Malam itu kami diskusikan, intinya istri mengakui sudah 1-2 bulan ini dia jalan dengan teman kantornya, dia menyayangi teman tersebut. Namun, belum sampai taraf mencintainya. Itu semua terjadi karena mereka berdua sering jalan karena tugas kantor, mereka berdua juga menyadari katanya sebelum lebaran akan segera mengakhiri hubungan tersebut. Tapi ternyata saya mengetahuinya lebih dahulu.

Saya percaya istri saya belum dan tidak berbuat jauh dalam arti fisik, namun menurut istri hanya sekedar berbagi rasa. Apapun bentuknya, di mata saya hal tersebut tetaplah kesalahan, dan akan lebih berbahaya selingkuh batin/rasa daripada selingkuh fisik, karena selingkuh secara fisik dapat kapan saja terjadi, itu hanya masalah waktu saja. Akhirnya istri mengaku salah, dan dia juga mengaku masih mencintai saya dan keluarga. Istri saya pun berjanji akan menyelesaiakan masalah ini dengan baik-baik. Saya percaya hal tersebut.

Saat itu hati saya benar-benar hancur, sakit hati yang sangat luar biasa, kecewa, dan shock. Namun, saya bersyukur dapat berjiwa besar. Saya maafkan istri saya. Yang masih menjadi masalah saat ini adalah saya belum bisa mengobati sakit hati saya, saya mengalami traumatis yang sangat luar biasa kecewa dengan orang yang saya cintai. Apalagi menjelang malam dan pagi, ketika saya akan berangkat kerja, dada rasanya sesak, sakit karena saya belum bisa menghilangkan memori saya tentang sms mereka.

Saya bingung dan stres jika memori tersebut muncul. Sebenarnya jauh hari saya sudah merasa ada yang tidak beres dengan istri saya. Awalnya saya berpikir positif, mungkin hanya membicarakan urusan kantor lewat sms atau telepon. Sebenarnya saya sangat menghargai privacy masing-masing, tapi akhirnya terbukti. Sejak saat itu sampai sekarang, saya jadi curiga, saya pun sulit memulihkan kembali kepercayaan seratus persen terhadap istri, meskipun dia bersumpah bahwa hanya sebatas ngobrol, tidak melakukan apapun. Oleh karena itu, saya mohon saran dan pendapat. Terimakasih.

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive