17ANGKA - Berpura-pura mencapai klimaks saat bercinta, banyak dilakukan wanita. Biasanya, karena alasan untuk melindungi ego pasangannya. Tetapi pemicu utamanya ternyata bukanlah hal itu. Menurut penelitian yang dilakukan tim dari Temple University, Amerika Serikat, kecemasan serta ketakutan menghadapi keintiman adalah penyebab utamanya.
"Hampir 60 persen wanita berpura-pura orgasme saat bercinta. Kami tahu bahwa ini sangat lazim, tetapi kita tidak tahu banyak tentang hal itu dari sudut pandang ilmiah. Bagi saya itu adalah bencana yang nyata," kata Erin Cooper, salah satu peneliti, seperti dikutip dari Livescience.
Bukan hanya terjadi pada wanita, sebanyak 25 persen pria juga melakukannya. Angka tersebut didapatkan Cooper dari survei yang dilakukan terhadap 366 wanita, berusia antara 18 hingga 32 tahun. Mereka diminta menggambarkan kebiasaan seksual, mengungkap alasan berpura-pura orgasme serta gambaran perasaan seputar keintiman.
Sebagian besar wanita mengatakan, berpura-pura orgasme dilakukan karena mereka mengalami ketakutan dengan keintiman. Alasan lain adalah mereka merasa khawatir tentang fungsi seksual serta ingin cepat menyelesaikan aktivitas bercinta. Ada juga yang melakukannya untuk menambah pengalaman seksual.
Berpura-pura orgasme hanya akan membuat kualitas hubungan bukan hanya fisik tetapi juga psikis akan menurun. Ketakutan untuk melibatkan emosi dalam hal menciptakan keintiman pun akan memicu seseorang berpura-pura orgasme.
"Wanita yang memiliki kesulitan untuk dekat dengan orang lain pada tingkat emosional, cenderung mengalami kesulitan untuk dekat dengan orang lain pada tingkat seksual," kata Cooper.
Wanita yang mencoba untuk segera mengakhiri hubungan seksual dengan berpura-pura orgasme, kemungkinan mengalami kesulitan tersebut. Mereka merasa tidak terkoneksi dengan pasangannya secara emosi, sehingga tidak bisa menikmati aktivitas bercinta.
"Hampir 60 persen wanita berpura-pura orgasme saat bercinta. Kami tahu bahwa ini sangat lazim, tetapi kita tidak tahu banyak tentang hal itu dari sudut pandang ilmiah. Bagi saya itu adalah bencana yang nyata," kata Erin Cooper, salah satu peneliti, seperti dikutip dari Livescience.
Bukan hanya terjadi pada wanita, sebanyak 25 persen pria juga melakukannya. Angka tersebut didapatkan Cooper dari survei yang dilakukan terhadap 366 wanita, berusia antara 18 hingga 32 tahun. Mereka diminta menggambarkan kebiasaan seksual, mengungkap alasan berpura-pura orgasme serta gambaran perasaan seputar keintiman.
Sebagian besar wanita mengatakan, berpura-pura orgasme dilakukan karena mereka mengalami ketakutan dengan keintiman. Alasan lain adalah mereka merasa khawatir tentang fungsi seksual serta ingin cepat menyelesaikan aktivitas bercinta. Ada juga yang melakukannya untuk menambah pengalaman seksual.
Berpura-pura orgasme hanya akan membuat kualitas hubungan bukan hanya fisik tetapi juga psikis akan menurun. Ketakutan untuk melibatkan emosi dalam hal menciptakan keintiman pun akan memicu seseorang berpura-pura orgasme.
"Wanita yang memiliki kesulitan untuk dekat dengan orang lain pada tingkat emosional, cenderung mengalami kesulitan untuk dekat dengan orang lain pada tingkat seksual," kata Cooper.
Wanita yang mencoba untuk segera mengakhiri hubungan seksual dengan berpura-pura orgasme, kemungkinan mengalami kesulitan tersebut. Mereka merasa tidak terkoneksi dengan pasangannya secara emosi, sehingga tidak bisa menikmati aktivitas bercinta.
http://kosmo.vivanews.com/news/read/226008-pemicu-utama-wanita-pura-pura-orgasme