" Nikah? " Mungkin inilah jawaban pertama yang terlontar dari mulut kita ketika pertama kali mendengar ajakan pasangan kita untuk menikah. Bagi sebagian orang, terutama kalangan remaja yang notabene masih ingin menghabiskan masa remajanya, mungkin menikah adalah hal yang masih belum terpikirkan dibenak mereka. Tapi tak semua remaja seperti itu. Ada juga remaja yang ketika sedang menjalin hubungan kasih, sudah memikirkan masa depan hubungan mereka, yaitu melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius, yaitu pernikahan.
Kebanyakan dari mereka tak ingin buru-buru menikah karena mereka masih memiliki kewajiban sosial, semisal kuliah. Atau sebagian juga, terutama pria belum siap untuk menikah karena mereka anggap belum memiliki modal hidup, yaitu pekerjaan yang dianggap cukup untuk menafkahi keluarganya kelak.
Nikah sambil kuliah, hal ini bisa saja dilakukan bagi remaja yang ingin menjaga diri mereka. Karena ketika menjalin sebuah hubungan kasih atau pacaran, banyak sekali godaan-godaan yang mungkin bisa menjerumuskan mereka ke dalam lembah kemaksiatan syetan. Sekaligus menghalalkan hubungan pacaran mereka.
Tak sedikit remaja yang menikah ketika masih kuliah,termasuk salah satunya adalah teman ku. Walaupun mungkin institusi perguruan tinggi mereka melarang mahasiswa/i nya untuk menikah selama menimba ilmu di perguruan tinggi tersebut, tapi mereka bisa memegang komitmen untuk merahasiakannya dari institusi, dan tidak akan punya anak dulu sampai lulus kuliah. Masalah pekerjaan, mereka juga sudah berkomitmen untuk berjuang bersama-sama dari nol.
Oleh karenanya, menikah muda bukanlah hal yang salah untuk dilakukan. Karena banyak sekali manfaatnya dibanding mudharatnya.