Batok kelapa ternyata bisa menjadi bahan yang menarik untuk dibuat sebuah kerajinan. Seperti dilakukan seorang perajin di Jalan Gelogor Carik Kota Denpasar Bali, dengan menjadikan batok kelapa sebagai bahan membuat boneka cantik. Uniknya boneka-boneka ini didandani pakaian khas nusantara, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar aksesoris.
Bila di lihat sepintas, boneka-boneka yang di pajang di ruang show room milik pasangan suami istri, Neni dan Herman, tak ubahnya seperti boneka barbey atau produk luar negeri yang hasil pabrikan. Tetapi jika diperhatikan dengan seksama, boneka-boneka cantik tersebut adalah hasil karya kerajinan berbahan batok kelapa.
Menurut Neni, awalnya sang suami hanya melihat sebuah batok kelapa sebagai bahan alami yang sangat lucu. Lalu batok kelapa itu dikreasikan menjadi sebuah boneka ukuran kecil. Tidak berhenti sampai di situ, boneka-boneka itu pun didandani dengan pakaian khas Nusantara, sehingga boneka hasil karya pasangan suami istri asal Jawa Timur tersebut, menjadi menarik dan terkesan unik sebagai simbol keragaman budaya nusantara.
Saat awal membuat, tahun 2006 lalu, hanya satu jenis boneka saja yang berhasil di produksinya. tetapi setelah banyak penggemar, akhirnya usaha itu pun terus dikembangkan. Kini Neni dan Herman telah mempekerjakan dua orang karyawan, dengan menghasilkan tiga pasang boneka atau enam buah boneka, tiap harinya. Boneka-boneka ini tidak saja dijual di dalam negeri, tetapi juga ke luar negeri seperti Belanda, Inggris dan Australia.
Untuk satu pasangan boneka ukuran kecil, Neni menjualnya mulai 180 Ribu Rupiah hingga tiga juta rupiah. Dari hasil karyanya ini, Neni bersama suaminya bisa mendapatkan omzet hingga Empat Juta Rupiah per bulan.
Bila di lihat sepintas, boneka-boneka yang di pajang di ruang show room milik pasangan suami istri, Neni dan Herman, tak ubahnya seperti boneka barbey atau produk luar negeri yang hasil pabrikan. Tetapi jika diperhatikan dengan seksama, boneka-boneka cantik tersebut adalah hasil karya kerajinan berbahan batok kelapa.
Menurut Neni, awalnya sang suami hanya melihat sebuah batok kelapa sebagai bahan alami yang sangat lucu. Lalu batok kelapa itu dikreasikan menjadi sebuah boneka ukuran kecil. Tidak berhenti sampai di situ, boneka-boneka itu pun didandani dengan pakaian khas Nusantara, sehingga boneka hasil karya pasangan suami istri asal Jawa Timur tersebut, menjadi menarik dan terkesan unik sebagai simbol keragaman budaya nusantara.
Saat awal membuat, tahun 2006 lalu, hanya satu jenis boneka saja yang berhasil di produksinya. tetapi setelah banyak penggemar, akhirnya usaha itu pun terus dikembangkan. Kini Neni dan Herman telah mempekerjakan dua orang karyawan, dengan menghasilkan tiga pasang boneka atau enam buah boneka, tiap harinya. Boneka-boneka ini tidak saja dijual di dalam negeri, tetapi juga ke luar negeri seperti Belanda, Inggris dan Australia.
Untuk satu pasangan boneka ukuran kecil, Neni menjualnya mulai 180 Ribu Rupiah hingga tiga juta rupiah. Dari hasil karyanya ini, Neni bersama suaminya bisa mendapatkan omzet hingga Empat Juta Rupiah per bulan.