DIKUTIP.COM - Yang namanya hubungan percintaan,pasti mengalami pasang surut. Ada kalanya, Anda dan pasangan sedang mood saling menghujani perhatian. Tapi, ada saatnya hubungan Anda berdua memanas. Kalau bukan kebiasaan buruknya yang bikin kesal, mungkin sikap si dia seenaknya sendiri yang membuat Anda makan hati. Maksud hati ingin melontarkan kritik agar dia bisa mengubah kebiasaan buruknya. Tapi, yang terjadi Anda berdua justru perang dingin. Nah, jika pasangan ‘alergi’ dikritik, ada strateginya agar dia dapat menerima kritik Anda.
Kenali sifatnya
Anda perlu menyadari, kebanyakan pria agak sulit menerima masukan atau kritik yang disampaikan secara frontal. Egonya bisa terusik. Jika ini terjadi, sulit diharapkan ia akan menerima masukan dari Anda. Yang lebih runyam, jika ternyata pasangan Anda termasuk pria yang sangat sensitif dan cenderung defensif. Jangankan menerima kritik, berargumentasi pun mereka tidak mau. Secara spontan mereka bakal menolak mentah-mentah segala bentuk kritik yang diarahkan kepadanya. Misalnya, langsung marah atau malah mendiamkan pasangannya. Karena itu, cara Anda melontarkan kritik sebaiknya secara halus.
Tentukan prioritas kritik
Mungkin, persoalannya adalah bagaimana menyampaikan masukan yang ingin diutarakan tanpa harus menyinggung ego si dia. Hal pertama yang perlu Anda ingat adalah menentukan objek kritik. Kalau Anda mencatat ada banyak hal perlu dibicarakan, lebih baik memilih yang dianggap paling penting. Tak semua masalah dalam hidup ini perlu dipersoalkan. Memberondong si dia dengan serangkaian kritik hanya akan membuatnya makin tak nyaman.
Misalnya, pasangan Anda punya kebiasaan boros. Sebaiknya, Anda hanya mengkritik masalah itu. Jangan ungkit-ungkit masalah lain yang sepele, misalnya si dia jarang memberikan bunga.
Pilih waktu tepat
Pertimbangkan waktu yang baik untuk memulai pembicaraan. Pria bisa bersikap lebih sensitif bila diusik pada waktu yang salah. Kapan waktu yang tepat itu? Saat dia tidak sedang dalam kondisi lelah atau tertekan. Ini bisa Anda ketahui melalui percakapan. Namun, jika ia tipe pendiam atau sedang enggan bercakap-cakap, Anda bisa membacanya lewat bahasa tubuhnya.
Yang juga perlu diperhatikan adalah kondisi emosi Anda sendiri. Bila saat itu mood Anda kacau, lebih baik tenangkan diri dulu sebelum memulai pembicaraan. Jangan sampai Anda menangis tersedu-sedu, dan yang mungkin terjadi, pembicaraan dapat merembet ke hal-hal tidak penting.
Pilihan kata
Jika tidak berhati-hati, lidah Anda bisa menjadi pedang yang menyakitkan bagi si dia. Siapa pun akan merasa diserang dan dihakimi jika dituding dengan kata-kata tajam dan pedas. Kalau pasangan Anda juga tidak bisa menyikapinya dengan baik, kejadian selanjutnya mudah ditebak: meledaklah pertengkaran antara Anda berdua.
Oleh karena itu, bijaklah memilih kalimat dan sampaikanlah dengan cara yang halus agar ia tidak tersinggung. Hindari mengatakan, “Pokoknya…”, “Kamu tidak pernah...,” atau “Kamu selalu....” karena itu bernada memojokkan dan menuduh, seolah Anda tidak memberinya kesempatan untuk memberi penjelasan.
Sigap hadapi reaksinya
Sebaiknya Anda sudah mengantisipasi reaksinya atas kritik Anda. Mungkin dia akan melakukan serangan balik terhadap kebiasaan buruk Anda sendiri, atau mengungkit-ungkit kembali masalah lama yang sebenarnya telah dibicarakan dan diselesaikan.
Bila reaksinya marah, coba pikirkan apa yang menjadi penyebabnya. Mungkin cara penyampaian Anda salah atau situasinya tidak tepat. Bisa jadi dia marah karena Anda tidak pernah mau mendengarkan alasannya. Yang penting, jika dia marah karena sikap Anda, jangan lantas ikut-ikutan marah juga. Harus ada salah satu yang tetap tenang dan rasional di antara Anda berdua.
Pria kesal bila dikritik tentang…
Ada beberapa hal di dunia pria yang tak ingin diganggu gugat pasangannya. Antara lain:
- Pekerjaan. Terutama soal performa kerja dan gaji. Kemampuan untuk berprestasi di bidangnya dan penghasilan finansialnya merupakan cara pria membuktikan kecanggihan dirinya. Jika ingin memberi masukan mengenai hal sensitif ini, hati-hatilah dan pikir dulu berkali-kali. Pilih pendekatan terbaik dan sehalus mungkin agar harga dirinya tidak terluka.
- Keluarga. Apalagi jika memang ada masalah dalam keluarganya. Misalnya, dia datang dari keluarga yang tidak harmonis. Jika ingin menyampaikan pendapat Anda mengenai hal ini, usahakan jangan sampai berkesan menyalahkan siapa pun. Semua itu adalah hal-hal di luar kemampuannya. Kalau tidak hati-hati, akan muncul kesan Anda menuduhnya sebagai ‘produk gagal’ dari keluarga yang bermasalah.
- Sahabat. Sekali waktu Anda mungkin merasa tidak nyaman berada di antara teman-teman dekatnya atau tempatnya biasa bergaul. Bila itu terjadi, tidak perlu mencelanya sebagai orang yang salah gaul dan memusuhi teman-temannya. Bisa jadi ia menemukan nilai plus dalam diri kawan-kawannya, yang saat ini tidak tampak di mata Anda. Cobalah jalin hubungan baik dengan teman-teman dekatnya, karena dengan begitu Anda juga belajar mengenali pasangan dari sudut pandang lain.
Kenali sifatnya
Anda perlu menyadari, kebanyakan pria agak sulit menerima masukan atau kritik yang disampaikan secara frontal. Egonya bisa terusik. Jika ini terjadi, sulit diharapkan ia akan menerima masukan dari Anda. Yang lebih runyam, jika ternyata pasangan Anda termasuk pria yang sangat sensitif dan cenderung defensif. Jangankan menerima kritik, berargumentasi pun mereka tidak mau. Secara spontan mereka bakal menolak mentah-mentah segala bentuk kritik yang diarahkan kepadanya. Misalnya, langsung marah atau malah mendiamkan pasangannya. Karena itu, cara Anda melontarkan kritik sebaiknya secara halus.
Tentukan prioritas kritik
Mungkin, persoalannya adalah bagaimana menyampaikan masukan yang ingin diutarakan tanpa harus menyinggung ego si dia. Hal pertama yang perlu Anda ingat adalah menentukan objek kritik. Kalau Anda mencatat ada banyak hal perlu dibicarakan, lebih baik memilih yang dianggap paling penting. Tak semua masalah dalam hidup ini perlu dipersoalkan. Memberondong si dia dengan serangkaian kritik hanya akan membuatnya makin tak nyaman.
Misalnya, pasangan Anda punya kebiasaan boros. Sebaiknya, Anda hanya mengkritik masalah itu. Jangan ungkit-ungkit masalah lain yang sepele, misalnya si dia jarang memberikan bunga.
Pilih waktu tepat
Pertimbangkan waktu yang baik untuk memulai pembicaraan. Pria bisa bersikap lebih sensitif bila diusik pada waktu yang salah. Kapan waktu yang tepat itu? Saat dia tidak sedang dalam kondisi lelah atau tertekan. Ini bisa Anda ketahui melalui percakapan. Namun, jika ia tipe pendiam atau sedang enggan bercakap-cakap, Anda bisa membacanya lewat bahasa tubuhnya.
Yang juga perlu diperhatikan adalah kondisi emosi Anda sendiri. Bila saat itu mood Anda kacau, lebih baik tenangkan diri dulu sebelum memulai pembicaraan. Jangan sampai Anda menangis tersedu-sedu, dan yang mungkin terjadi, pembicaraan dapat merembet ke hal-hal tidak penting.
Pilihan kata
Jika tidak berhati-hati, lidah Anda bisa menjadi pedang yang menyakitkan bagi si dia. Siapa pun akan merasa diserang dan dihakimi jika dituding dengan kata-kata tajam dan pedas. Kalau pasangan Anda juga tidak bisa menyikapinya dengan baik, kejadian selanjutnya mudah ditebak: meledaklah pertengkaran antara Anda berdua.
Oleh karena itu, bijaklah memilih kalimat dan sampaikanlah dengan cara yang halus agar ia tidak tersinggung. Hindari mengatakan, “Pokoknya…”, “Kamu tidak pernah...,” atau “Kamu selalu....” karena itu bernada memojokkan dan menuduh, seolah Anda tidak memberinya kesempatan untuk memberi penjelasan.
Sigap hadapi reaksinya
Sebaiknya Anda sudah mengantisipasi reaksinya atas kritik Anda. Mungkin dia akan melakukan serangan balik terhadap kebiasaan buruk Anda sendiri, atau mengungkit-ungkit kembali masalah lama yang sebenarnya telah dibicarakan dan diselesaikan.
Bila reaksinya marah, coba pikirkan apa yang menjadi penyebabnya. Mungkin cara penyampaian Anda salah atau situasinya tidak tepat. Bisa jadi dia marah karena Anda tidak pernah mau mendengarkan alasannya. Yang penting, jika dia marah karena sikap Anda, jangan lantas ikut-ikutan marah juga. Harus ada salah satu yang tetap tenang dan rasional di antara Anda berdua.
Pria kesal bila dikritik tentang…
Ada beberapa hal di dunia pria yang tak ingin diganggu gugat pasangannya. Antara lain:
- Pekerjaan. Terutama soal performa kerja dan gaji. Kemampuan untuk berprestasi di bidangnya dan penghasilan finansialnya merupakan cara pria membuktikan kecanggihan dirinya. Jika ingin memberi masukan mengenai hal sensitif ini, hati-hatilah dan pikir dulu berkali-kali. Pilih pendekatan terbaik dan sehalus mungkin agar harga dirinya tidak terluka.
- Keluarga. Apalagi jika memang ada masalah dalam keluarganya. Misalnya, dia datang dari keluarga yang tidak harmonis. Jika ingin menyampaikan pendapat Anda mengenai hal ini, usahakan jangan sampai berkesan menyalahkan siapa pun. Semua itu adalah hal-hal di luar kemampuannya. Kalau tidak hati-hati, akan muncul kesan Anda menuduhnya sebagai ‘produk gagal’ dari keluarga yang bermasalah.
- Sahabat. Sekali waktu Anda mungkin merasa tidak nyaman berada di antara teman-teman dekatnya atau tempatnya biasa bergaul. Bila itu terjadi, tidak perlu mencelanya sebagai orang yang salah gaul dan memusuhi teman-temannya. Bisa jadi ia menemukan nilai plus dalam diri kawan-kawannya, yang saat ini tidak tampak di mata Anda. Cobalah jalin hubungan baik dengan teman-teman dekatnya, karena dengan begitu Anda juga belajar mengenali pasangan dari sudut pandang lain.