Air Force One, sebutan bagi pesawat kepresidenan Amerika Serikat, pertama kali dipakai pada era pemerintahan Dwight D. Eisenhower tahun 1953. Burung besi itu kini mengantar presiden AS ke-44, Barack Obama, ke belahan dunia manapun.
Pesawat Boeing 747-200B yang dikontrol tiga kru di kokpit ini memiliki kecepatan maksimal 955 kilometer per jam dan membutuhkan landasan pacu sepanjang 3.190 meter. Panjangnya 70,6 meter, lebar 59,6 meter, dan kabin pesawat selebar 6,1 meter. Air Force One mampu menempuh perjalanan hingga 12.700 kilometer tanpa henti, dan memiliki kapasitas bahan bakar maksimum 199,158 liter.
Sering disebut, Air Force One merupakan miniatur Gedung Putih. Begitu lengkap fasilitas yang ada dalam pesawat itu. Fox News pernah melakukan tur ke dalam pesawat yang saat itu masih ditunggangi Presiden AS ke-43, George W. Bush.
Sering disebut, Air Force One merupakan miniatur Gedung Putih. Begitu lengkap fasilitas yang ada dalam pesawat itu. Fox News pernah melakukan tur ke dalam pesawat yang saat itu masih ditunggangi Presiden AS ke-43, George W. Bush.
Ini Foto selengkapnya khusus untuk pembaca setia dikutip.com
Kepala Rumah Tangga Air Force, One Reggie Dickson, menjadi pemandu wartawan Fox News berkeliling ke dalam pesawat yang memiliki
Di lantai bawah ada dapur dengan perlengkapan yang sungguh mencengangkan. Seberapa jauh perjalanan sang Presiden, jangan pernah mengkhawatirkan asupan makanan. Awak pesawat selalu mencatat menu favorit para penumpang pesawat, sampai apa jenis kopi yang disukai.
Misalnya, Presiden Bush lebih menyukai kopi hitam yang tidak terlalu manis dan pahit. Sedangkan Ibu Negara Laura Bush harus disajikan kopi susu manis. Menu favorit Menteri Luar Negeri (saat itu) Condoleezza Rice, juga sudah lengkap tertulis.
Pesawat tiga lantai ini bahkan juga memiliki rumah sakit mini. Fasilitas medis bagi sang presiden sangat lengkap. Tak ketinggalan, juga ada kamar tidur dengan dua tempat tidur. Bantalnya, ketika itu merupakan pesanan khusus Ibu Negara Laura Bush.
Di suite presiden, penumpang pesawat ini bisa terus bekerja seperti laiknya di darat. Di sini ada ruang rapat berkapasitas lima orang lebih, di mana orang masih leluasa bergerak. Ruang rapat yang lebih besar juga tersedia. Bisa menampung 10 orang lebih, ruang rapat ini dilengkapi perangkat konferensi-video, sehingga Presiden AS bisa menggelar rapat kapanpun, di manapun, dan dengan siapapun di dunia.