Tim putri Jakarta Popsivo Polwan gagal masuk ke babak empat besar kompetisi Sampoerna Hijau Voli Proliga 2010 setelah tidak juga mampu merebut kemenangan dalam laga keenamnya melawan Jakarta TNI AU di GOR Ken Arok, Malang, Sabtu (17/4), Jakarta Popsivo Polwan kalah telak 0-3 (23-25, 23-25, 22-25), padahal pertandingan hari ini merupakan salah satu laga penentu bagi langkah mereka meraih tiket Final Four. Jika menang, harapan tersebut sebenarnya masih ada, namun bila kalah, mereka sudah dipastikan gagal.
Dari lima laga sebelumnya, Jakarta Popsivo Polwan tidak pernah menuai kemenangan, sementara lawan terdekatnya, Jakarta TNI AU, sudah dua kali menang. Pada Sampoerna Hijau Voli Proliga 2010 ini, Jakarta Popsivo Polwan sebenarnya masih mempunyai tiga laga sisa, sedangkan Jakarta TNI AU hanya dua pertandingan. Dengan kekalahan itu, maka Jakarta Popsivo Polwan menelan kekalahannya yang keenam kali. Menang di dua laga sisa pun (satu kali di Malang dan satu kali di Bandung), tidak akan menolong mereka dari ketinggalannya. Sebaliknya, kemenangan itu memuluskan langkah Jakarta TNI AU maju ke babak empat besar karena mereka telah tiga kali menang.
Nilai yang berhasil dikumpulkan oleh Jakarta TNI AU hingga saat ini sebanyak sepuluh poin, sedangkan Jakarta Popsivo Polwan baru enam poin. Nilai maksimal bisa diraih Jakarta Popsivo Polwan di dua laga sisa adalah sepuluh poin, sedangkan nilai minimal yang akan digapai Jakarta TNI AU sudah di atasnya, yakni sebelas poin.
Catatan prestasi Jakarta Popsivo Polwan di Proliga memang buruk. Sejak mereka menjadi salah satu kontestan pada tahun 2007 lalu, belum pernah sekalipun masuk empat besar. Berbagai upaya telah dilakukan oleh tim ini agar terhindar dari kegagalan, salah satunya dengan menghadirkan pemain tim Olimpiade 2008 dari Amerika Serikat, Kim Willoughby. Sayangnya, kehadirannya tidak juga mampu menolong timnya dari kekalahan.
Menanggapi kekalahannya, pelatih Jakarta Popsivo Polwan Dwi Sari Iswaningsih mengatakan, timnya sudah berusaha memainkan yang terbaik. "Hanya saja, keberuntungan belum berpihak pada kami," katanya. Menurutnya, pada set pertama, para pemainnya bermain berburu-buru. "Karena buru-buru, justru keteteran sendiri. Memang ternyata lebih sulit untuk mengontrol emosi diri sendiri," ujarnya.
Kim, akunya, sebenarnya adalah pemain bagus. Namun sayang, dia baru empat hari bergabung, sehingga belum padu dengan anggota tim lainnya. "Saya akui, kelemahan kita terutama terletak pada passing (umpan), jadi kita berusaha memanfaatkan bola-bola open. Namun, ternyata lawan mampu mengantisipasinya dengan baik, sehingga kekalahan pun tidak terelakkan," ujarnya.
Pelatih Jakarta TNI AU, Eko Waluyo mengatakan, timnya bagus dan lebih santai. “Mungkin karena peluang ke empat besar sudah semakin terbuka, jadi anak-anak bermain tanpa beban dan lebih rileks”, ujarnya.