• Minggu, Februari 21, 2010
  • Administrator


Dalam rangka mengenang wafatnya KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, para Seniman asal kota Gresik Jawa Timur (21/02,) menggelar pameran lukisan dan karikatur Gus Dur, sebagai cara mereka mengenang kepergiannya.

Bagi para Seniman Gresik, menelusuri pemikiran orang kontroversial semacam Gus Dur ibaratnya menelusuri sungai berliku-liku tiada ujung. Tak heran, jika semua orang memiliki pandangan berbeda dengan sosok GusDur. Dan inilah kesan yang terungkap saat menyaksikan pameran lukisan dan karikatur Gus Dur di Gedung Nasional Indonesia, kota Gresik yang di gelar Dewan Kesenian setempat.

Dalam pameran ini, sedikitnya terdapat 77 lukisan dan karikatur Gus Dur karya para 52 Seniman Gresik termasuk sebuah lukisan mini berukuran 2,37 mm2 yang mendapat penghargaan MURI.

Masing-masing lukisan dan karikatur menggambarkan sosok pemikiran GusDur yang multidimensi, seperti menggambarkan Gus Dur sebagai ulama, tokoh politik, negarawan, Seniman dan lain sebagainya. Sehingga pengunjung pameran ini berasal dari berbagai golongan dan tingkat usia yang. Tak heran, jika Gus Dur masih menjadi idola di kalangan masyarakat bawah. “Saya terkesan dengan sosok Gus Dur yang bisa menjadi idola orang tua dan anak-anak”. Ujar Suci, salah seorang pengunjung.

Untuk mendukung karakter sang tokoh yang nyeleneh, para Seniman sengaja membiarkan para pengunjung terbawa dalam renungannya untuk memahami sepat terjang Gus Dur yang di kenal sebagai tokoh pluralisme hingga mampu menarik kesimpulan berbeda pula.

Bagi para Seniman, mengenang sosok GusDur, menjadi bagian dari panggilan hati nurani. Sebab, mantan presiden ke 4 tersebut di kenal dekat dengan para Seniman, dengan pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Kesenian Jakarta, Ketua Dewan Juri Festival Film Indonesia dan lain sebagainya. “Ini adalah tahlilan versi seniman”, kata Muhammar Rofiq, salah seorang seniman.

Mengunjungi pameran ini mampu menyegarkan kembali ingatan kita tentang cucuk pendiri nu tersebut. Di tangan para Seniman, se-akan GusDur hidup kembali dan tengah mengeluarkan leluconnya yang menjadi bagian dari kontroversi sepak terjangnya.

Tahlil 40 hari wafatnya GusDur versi para Seniman ini merupakan event pertama di Indonesia, di mana figur seorang tokoh seperti Gus Dur menjadi obyek lukisan dan karikatur yang mampu menertawakan diri kita sendiri.

Related Posts:

  • DRAMA KOLOSAL SEJARAH LAMONGANPawai Budaya dalam perayaan Hari Jadi Lamongan (HJL) ke 440 tahun ini berlangsung dengan tampilan berbeda. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pawai yang mengambil start di depan Pendopo Lokatantra setempat kali ini dibuka… Read More
  • ATRAKSI LUCU GAJAH SUMATERA, PUKAU WARGA GRESIKAtraksi lucu 8 ekor Gajah sumatera, memukau ribuan warga gresik. Uniknya, pertunjukkan atraksi Gajah dari pusat pelatihan Gajah Saree, Aceh Besar, dilakukan secara tradisional dengan berkeliling desa.Atraksi lucu delapan eko… Read More
  • PENGAGUM GUS DUR EKSPRESIKAN CNTANYA MELALUI KARIKATURBanyak cara di lakukan orang untuk mengekspresikan kecintaan pada mendiang Gus Dur. Di Gresik Jawa Timur, pengagum Gus Dur menuangkan kecintaanya pada Mantan Presiden tersebut dengan membuat puisi, kliping koran serta lukisan… Read More
  • OKOL, GULAT TRADISIONAL MEMINTA HUJANBeragam cara di gunakan orang dalam meminta hujan kepada sang maha kuasa saat memasuki musim kemarau. Di Gresik Jawa Timur (02/08/2009), warga setempat meminta hujan dengan menggelar lomba gulat tradisional yang di kenal deng… Read More
  • LUKISAN UNIK BERBAHAN SEMIR SEPATUSemir sepatu, ternyata tidak hanya berguna untuk mempercantik warna kulit sepatu saja. Seorang seniman di Gresik, Jawa Timur, justru memanfaatkannya sebagai bahan dasar dalam melukis. Seiring perjalanan waktu, lukisan media … Read More

BTemplates.com

Categories

Kamera CCTV Palembang

Popular Posts

Blog Archive