Daun Lidah Buaya bagi sebagian orang di kenal sebagai bahan utama pembersih rambut atau sebagai tanaman hias saja. Namun bagi Hefni, salah seorang pengrajin jamu tradisional asal Kadur kabupaten Pamekasan Madura, Lidah Buaya di kelola sebagai jamu dengan berbagai macam khasiat, salah satunya adalah penguat stamina pria.
Bermula dari sekedar mengisi waktu kosong, Hefni, pengrajin jamu tradisionil Madura, menanam berbagai macam tanaman apotik hidup, seperti Temulawak, Temu Ireng, Kunyit, Lidah Buaya dan lain-lain.
Dari hasil tanaman tersebut, Hefni juga mencoba meramu jamu-jamuan tradisional. Dengan bakat yang dimilikinya, Hefni berhasil menemukan berbagai macam ramuan jamu tradisional, salah satunya adalah ekstrak Lidah Buaya berbentuk serbuk.
Jamu yang satu ini berkhasiat mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti asma, sakit pinggang, sakit tenggorokan, maag, radang usus besar, panas dalam, radang tenggorokan, mengobati varises Ibu hamil, manambah tenaga, membantu mengatasi jerawat, sembelit dan wasir bahkan mampu meningkatkan gairah seks kaum lelaki, dan hasiat terakhir ini yang banyak meningkatkan omzet bagi Hefni.
Daun Lidah Buaya yang sudah di panen, kemudian di bersihkan dan langsung di ambil bagian dalamnya, untuk kemudian di haluskan. Setelah itu, di tuangkan ke wajan yang terbuat dari gerabah untuk di panaskan hingga mengkristal. Proses pemanasan ini membutuhkan waktu rata-rata hingga 7 jam.
Untuk mendapatkan hasil maksimal, air Lidah Buaya yang hampir mengkristal, di campur gula pasir sesuai takaran yang di butuhkan.
Usaha yang dimulai sejak tahun 2001 ini, mulai menampakkan hasil di tahun 2004, ketika penjualan jamunya berhasil menembus Surabaya, Jember, Malang, Bogor hingga Jakarta.
Namun karena luas pekarangan rumah yang di tanaminya hanya seluas 15 kali 7 meter persegi, bahan baku kemudian menjadi kendala utamanya. Sehingga Hefni meminta bantuan masyarakat sekitar, untuk ikut menanam berbagai jenis tanaman obat-obatan yang di butuhkan.
Kini, Hefni telah mempekerjakan 3 orang karyawan. Omzet perharinya, rata-rata mencapai 20 Ribu Rupiah. ”Alhamdulillah! Penghasilan saya terus naik berkat lidah buaya”, ujarnya.
Hefni juga berharap agar pemerintah ikut membantu mengembangkan usahanya, terutama dalam bidang pemasaran dan kelengkapan alat penggilingan.