Bubur Harissa, bukan hanya milik masyarakat timur tengah. Di Gresik Jawa Timur, seorang warga telah menjual bubur Harissa yang di yakini bisa menambah stamina kaum pria itu, lebih dari 25 tahun lamanya. Bahkan, cara memasaknya masih menggunakan alat-alat tradisional.
Di rumahnya, di Desa Klangonan Kecamatan Kebomas, Fauzi memasak bubur Harissa bersama 4 orang karyawannya. Fauzi, telah menggeluti usaha membuat bubur Harissa, lebih dari 25 tahun lamanya. Selama itu pula, usahanya bisa di bilang lancar.
Ide awal menggeluti usaha bubur Harissa, muncul saat Fauzi dan warga setempat kesulitan dana dalam memperbaiki jalan desa. Saat itu, Fauzi dan warga membuat bubur Harissa untuk memperoleh dana. Namun, pembuatan bubur Harissa, terus berlanjut hingga menjadi salah satu penopang ekonomi keluarganya.
Bahan utama bubur Harissa adalah daging kambing yang berusia 3 tahun lebih. Bisa juga menggunakan daging ayam kampung atau daging sapi, tergantung permintaan pelanggan. Daging kambing ini, di masak dalam tungku dan panci besar selama kurang lebih 5 jam.
Bahan-bahan lain yang tak kalah pentingnya adalah gandum, tepung beras dan tepung ketan, bawang putih, merica, jahe, cengkeh serta minyak samin.
Setelah daging kambing cukup matang, selanjutnya, gandum di tambahkan ke dalam panci serta di aduk hingga daging kambing terpisah dari tulangnya. Setelah itu, tepung serta berbagai bumbu lainnya di masukkan panci.
Proses membuat Harissa siap saji ini, membutuhkan waktu kurang lebih sepuluh jam untuk 2 kwintal bubur Harissa. Bahkan, jika pesanan meningkat, para pekerja ini harus menambah jam kerja siang dan malam. Rentang waktu yang panjang serta beratnya adonan bubur, mengharuskan pekerjaan ini di tangani kaum pria. Apalagi, kaum prialah yang selama ini banyak menikmati khasiat bubur asal timur tengah ini.
Dalam 1 bulan, pesanan bubur Harissa Fauzi bisa mencapai 1 ton dengan rata-rata pesanan berkisar antara 2 hingga 4 kwintal setiap 2 hari sekali. Harga perkilo bubur Harissa di jual dengan harga 18 ribu rupiah. Dengan kondisi ini, Fauzi mengaku memperoleh omset penjualan mencapai 18 juta rupiah, setiap bulannya.
Biasanya, peningkatan pesanan bubur Harissa terjadi pada saat maraknya pesta perkawinan. Karena bubur ini sering di jadikan sajian utama dalam pesta pernikahan, terutama di kalangan masyarakat arab yang ada di Gresik. Apalagi, manfaat bubur Harissa sendiri, bisa menambah stamina kaum pria, karena menggunakan bahan dasar penambah hormon.
Fauzi mengaku, tidak tahu menahu asal mula masuknya makanan bubur harisa ke Gresik. Fauzi sendiri memperoleh keterampilan memasaknya, secara turun temurun. “Ini keterampilan dari orang tua saya.” Ujarnya.
Salah satu keunian bubur Harissa milik bapak 4 anak ini adalah alat yang di gunakan dalam memasak, masih menggunakan alat tradisional, seperti tungku tanah liat, bahan bakar kayu pohon bakau serta alat adonan berupa sebilah bambu.
Di Gresik sendiri, selain Fauzi, sedikit sekali warga yang menekuni pembuatan Harissa, itupun dari kalangan warga arab dan hanya membuat bubur Harissa pada saat tertentu saja. (86)